2 tahun kemudian.
Baekhyun mengancingkan kancing kemejanya satu persatu sambil bercermin. Dia mengambil dasi dan segera memakainya.
"Daddy! Daddy!"
Baekhyun menyelesaikan ikatan dasinya lalu melangkah menuju kamar mandi dimana itu merupakan asal suara anak perempuannya.
"Sudah main airnya?" tanya Baekhyun segera mengambil handuk.
Cheonsa mengangguk, namun tangannya masih memainkan mainan bebek karet yang tengah mengambang di atas air hangat dalam bathub.
"Sudah dulu ya bermainnya ya, Tuan bebek," ujar Cheonsa sembari mengelus puncak kepala mainan bebek itu.
Cheonsa bangkit lalu merentangkan tangannya ke arah Baekhyun yang mendekat. Baekhyun memasangkan handuk pada anaknya lalu menggendongnya.
"Anak cantik daddy hari ini mau sarapan apa?" tanya Baekhyun sembari mengancingkan baju Cheonsa.
"Roti selai strawberry!" serunya antusias.
Baekhyun terkekeh. "Kau tidak bosan makan roti selai strawberry terus setiap pagi?"
Cheonsa menggeleng. "Agar daddy tidak usah cape memasak."
Baekhyun menepuk puncak kepala Cheonsa lalu mencium pipinya gemas. Cheonsa berlarian menuju meja rias dan mengambil bedak miliknya.
Seolah mengerti, Baekhyun segera mengangkat Cheonsa untuk berdiri di kursi meja rias. Anak itu langsung memakai bedaknya sendiri sembari bercermin.
Baekhyun mengambil sisir dan mulai menyisir rambut Cheonsa. "Daddy dengar kau kemarin membuat Zian menangis?"
"Zian oppa menangis sendiri, daddy."
"Benarkah? Daddy tidak percaya," balas Baekhyun dengan masih menyisir rambut Cheonsa. "Apa yang kau lakukan sampai dia menangis?"
"Cheonsa cubit," jawab anak itu dengan masih sibuk memakai bedak.
"Kenapa dicubit?"
"Zian oppa nakal. Memakan strawberry punya Cheonsa."
Baekhyun membalik tubuh Cheonsa agar menghadap ke arahnya. Dia terkekeh sembari merapikan bedak anak itu yang terlihat acak-acakkan.
"Zian oppa kan minta sedikit. Kenapa malah mencubitnya?"
"Tapi itu strawberry Cheonsa..."
"Dan siapa yang memberi strawberry itu?"
"Nenek."
"Jadi strawberry itu milik siapa?"
"Cheonsa."
Baekhyun mencubit pipi anaknya. "Milik nenek. Jadi Zian oppa memakan strawberry milik nenek. Bukan milik Cheonsa."
"Ish.." ujar Cheonsa balas mencubit pipi Baekhyun dengan kencang.
Baekhyun beralih menekan hidung Cheonsa dan anak itu membalas menjepit dengan hidung Baekhyun.
Cheonsa mengencangkan jepitannya dengan tersenyum jahil.
"Lepas Cheonsa. Daddy tidak bisa bernapas."
Cheonsa tertawa. "Hihi.....suara daddy seperti bebek."
Baekhyun menggelitiki perut Cheonsa membuat anak itu tertawa kencang dan melepaskan tangannya dari hidung pria itu.
"Sudah, ayo cepat sarapan. Daddy sudah terlambat," ujar Baekhyun bangkit dan segera memakai jas kerjanya.
"Daddy! Ini! Ini!" seru Cheonsa mengacungkan jepit rambut kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Hayran Kurgu(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...