Tarik napas dulu........
***
"Kau mau makan sesuatu?" tanya Yixing.
Yuri hanya diam. Tatapannya masih tertuju ke arah televisi. Dia sama sekali tidak punya niatan untuk menjawab atau sekadar berbicara dengan pria itu.
Yixing menghela napas lalu duduk di sebelah Yuri. Tangannya membelai surai hitam milik wanita yang kini tengah mengandung anaknya. "Masih merasa mual?"
"Mau aku buatkan teh?" Tawar pria itu. Dan Yuri masih bungkam.
"Han Yuri."
Yuri menoleh dan bersamaan dengan itu Yixing mengecup kilat bibir wanita itu.
"Apa yang kau inginkan?" ketus Yuri.
"Kau."
Mata Yuri membulat, membuat Yixing terkekeh. "Bukan itu. Maksudku aku ingin tidur di sampingmu, malam ini. Kau beberapa hari ini tidak bisa tidur nyenyak bukan?"
"Bukan urusanmu," balas Yuri.
"Itu urusanku."
"Sejak kapan urusanku menjadi urusanmu?"
"Sejak 'dia' mulai hadir," jawab Yixing membuat Yuri terdiam. Ada rasa hangat yang menjalar di dalam rongga hatinya, tapi Yuri tidak ingin percaya begitu saja pada pria jahat seperti Zhang Yixing.
"Kau hanya merasa bertanggung jawab, oppa. Kau tidak pernah memiliki perasaan apapun padaku," ujar Yuri segera berlalu ke kamarnya.
Yixing terdiam beberapa saat sebelum akhirnya ikut menyusul Yuri. Dia melihat Yuri menutupi wajahnya dengan selimut.
Yixing menghela napas, dia melesak masuk ke dalam selimut dan menyingkap selimut yang menutupi wajah wanita itu.
"Katakanlah jika kau ingin sesuatu. Aku akan mengabulkannya."
Yuri membuka matanya. "Kau yakin bisa mengabulkannya?"
"Ya. Katakan. Kau ingin makan apa?"
"Bukan makanan."
"Lalu?"
"Aku ingin kau berhenti bekerja dengan Tuan Byun dan berhenti melakukan hal-hal jahat."
Yixing menghela napas lagi. "Jika aku melakukannya, kau mau hidup bersamaku? Kau mau menikah denganku?"
Yuri mengangguk. Dia membalik tubuhnya menjadi berhadapan dengan Yixing. "Aku ingin oppa kembali menjadi Zhang Yixing yang aku sukai. Yang selalu menolong siapapun tanpa harus mengenal siapa orang itu."
Maka ibu, kau dan bayi kita akan mati. Batin Yixing.
Yixing tersenyum. Dia merapikan sebagian poni Yuri yang menutupi matanya. "Haruskah?"
"Aku mohon."
Yixing menatap Yuri, lalu tersenyum untuk kesekian kalinya. "Baiklah. Jika itu membuatmu senang dan kau mau bersamaku."
"Sekarang kau tidur. Aku harus mengangkat telepon," ujar Yixing segera bangkit saat ponselnya berdering.
Yuri menahan tangan Yixing. "Jangan kemana-mana."
Yixing me-reject panggilan dari Tuan Byun lalu meletakkan kembali ponselnya.
Dia berbaring kembali lalu memeluk Yuri. "Tidurlah. Kau harus tidur nyenyak. Aku disini."
Yuri menenggelamkan wajahnya di dada pria itu. Dia mulai memejamkan matanya.
Cukup lama terdiam dengan posisi seperti itu, Yixing bangkit setelah memastikan Yuri benar-benar sudah tertidur.
![](https://img.wattpad.com/cover/129201758-288-k197168.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfiction(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...