Special Chapter - That Sweet Little Boy, Named William

18.1K 2.4K 56
                                    

Busan, 1 tahun yang lalu...

Malam itu, salju turun. Sena membenarkan letak syalnya dan mengeratkan mantelnya. Menggosok-gosokkan kedua tangannya dan menyentuhkannya pada pipinya sendiri.

Gadis masuk ke mini market. Mengambil beberapa bungkus ramen. Di rumahnya sedang ada banyak orang, tidak terlalu banyak sih, jumlahnya ya seperti biasanya. Ada Kyungsoo, Zhang Yixing, Han Yuri dan juga bibi Camelia yang merupakan ibu dari Yixing.

Setelah selesai membayar, gadis itu keluar dari mini market. Namun langkahnya terhenti saat matanya menangkap sosok anak laki-laki yang duduk di kursi sambil mengayun-ayunkan kakinya.

Tubuhnya terbalut jaket tebal, lehernya tertutup oleh syal dan anak itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku jaketnya.

Pipinya bulat dan sedikit kemerahan, membuat Sena gemas dan ingin mencubitnya. Tapi, kenapa anak itu sendirian?

"Hai." Sena mendekati anak itu membuat anak itu mendongkak ke arahnya dan menatapnya dengan mata bulatnya yang lucu.

Sena duduk di sebelah anak itu. "Kau sendirian? Apa jangan-jangan orang tuamu meninggalkanmu dan membuangmu begitu saja seperti di drama-drama?"

Anak itu mengerjapkan matanya, masih menatap Sena. Tak lama anak itu tersenyum kecil. "Hidup ini bukan drama, aunty."

Sena ikut mengerjapkan matanya mendengar jawaban anak itu, namun akhinya dia ikut tertawa. Tangannya mencubit pelan pipi kemerahan yang sejak tadi ingin dia gigit. "Kau lucu sekali."

"Kau sendirian?" tanya Sena.

Wajah anak itu berubah murung dan menunduk. "Aku tersesat."

Mata Sena membulat. "Tersesat? Bagaimana bisa?"

Anak itu mendongkak kembali. "Tadi ada anjing nakal yang mengejarku, jadi aku lari. Padahal tadi daddy akan menjemputku. Tapi aku tidak tau jalan kembalinya."

"Dimana rumahmu?" tanya Sena. Anak itu menggeleng. "Aku lupa alamatnya. Daddy pasti sedang mencariku, karena aku menghilang begitu saja sejak tadi siang."

"Astaga! Jadi kau disini sejak tadi siang?" pekik Sena. Dan anak itu kembali mengangguk.

"Kau ingat nomor ayahmu tidak?" tanya Sena lagi. Anak itu terlihat mencoba mengingat-ingat, namun akhirnya kembali menunduk lesu.

Sena menghembuskan napasnya, berusaha mencari jalan keluar untuk membantu anak itu.

"Bagaimana jika kau ikut dengan aunty?"

"Apa boleh?" cicit anak itu.

Sena tersenyum. "Tentu saja. Ayo," ujar Sena mengulurkan tangannya.

***

"Astaga! Anak siapa ini? Oh lucunya!" pekik Yuri yang baru membuka pintu.

Mendengar teriakkan Yuri, sontak Kyungsoo ikut keluar dan menyembulkan kepalanya. Dahinya berkerut melihat seorang anak laki-laki sedang di genggam tangannya oleh kakaknya itu.

"Dia siapa Noona?" Buru-buru Kyungsoo menutup mulutnya dan menatap Sena tidak percaya. "Jangan-jangan.....dia anakmu yang kau sembunyikan tanpa sepengetahuan kami?"

Sena mendelik. "Iya! Dia anakku dengan Song Joong Ki. Kau mau apa hah?!"

Mengabaikan perdebatan kakak beradik itu, Yuri berjongkok berusaha mensejajarkan tubuhnya dengan anak itu. Yuri mencolek pelan pipi kemerahan anak itu. "Kiyowo!!!!!"

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang