31 - In Critical Condition

21.3K 2.7K 450
                                    

Baekhyun mengancingkan kemeja terakhirnya bersamaan dengan dia mendengar suara bel. Siapa yang bertamu ke rumahnya? Memangnya siapa juga yang bisa tau rumahnya?

Dia menuruni anak tangga sambil memasang dasinya. Pria itu segera membuka pintu, menatap sosok wanita yang tengah berdiri menyamping.

Baekhyun meneliti sosok itu. "Seoyon-ssi?"

Wanita itu menoleh. Benar, itu Seoyon——istri Junmyeon.

Seoyon menghela napas dan masuk begitu saja membuat Baekhyun mengernyit. Wanita itu mengarahkan tatapannya pada sebuah figura yang terbalik. Dia membalik figura itu.

"Dia sangat cantik," ujar Seoyon.

Baekhyun mengambilnya dan menyimpan foto Alana kembali. "Ada apa kau tiba-tiba datang ke Seoul dan ke rumahku? Kau tau dari mana alamat rumahku——"

Ucapannya terhenti saat tiba-tiba wanita itu maju dan memeluknya. "Memberimu sebuah pelukan. Kau mungkin tidak mengatakannya, tapi sebenarnya kau sangat membutuhkan sebuah pelukan saat ini."

"Disaat orang lain menyalahkanmu. Aku dan Junmyeon tidak akan menyalahkanmu ataupun menyalahkan siapapun. Karena ini semua karena kesalahpahaman. Baik ayahmu, kau ataupun Yixing, kalian sama-sama memiliki sebuah luka."

Baekhyun merasakan tepukan pelan di punggungnya. "Aku tidak membutuhkan pelukan, aku——"

Seoyon memeluk Baekhyun lebih erat. "Tidak. Kau jelas-jelas membutuhkannya. Tenang saja, aku sudah meminta izin pada Junmyeon untuk memelukmu. Aku hanya ingin menenangkanmu."

"Jika Sena akan baik-baik saja. Dia akan bangun dan memelukmu seperti ini. Sudah 3 bulan dia terbaring koma, dan kau dilarang untuk menemuinya. Kau merindukannya?"

Baekhyun melepaskan pelukannya. "Aku akan pulang ke Busan. Entah bagaimana nasib pekerjaanku. Aku——"

"Tidak usah ke Busan. Karena Junmyeon dan kau dipindahkan ke Seoul. Junmyeon sendiri yang memintanya. Kau mulai hari ini bekerja di kantor kejaksaan di Seoul."

"Apa?"

Seoyon menganguk lalu mendudukan dirinya di sofa ruang tengah. "Menurutku kau lebih baik tinggal lagi di Seoul. Karena aku yakin keluarga Sena juga tidak akan membiarkan Sena tinggal di Busan lagi, setelah dia bangun nanti."

"Kau ingin aku buatkan minum?" tanya Baekhyun.

"Aku tadi ke rumah sakit. Mengunjungi Sena."

"Kau ingin minum apa?"

Seoyon mendongkak. "Kenapa kau mengalihkan pembicaraan terus menerus?"

"Aku akan membuatkanmu minum," ujar Baekhyun segera berlalu.

"Detak jantungnya tiba-tiba berhenti."

Dan itu sukses membuat Baekhyun menghentikkan langkahnya.

"Kau tidak penasaran bagaimana keadaanya saat ini? Kau tidak khawatir padanya?" Seoyon menghela napas memandang punggung Baekhyun. "Kau mencintainya tapi kau tidak mengkhawatirkannya atau merindukannya?"

"Tidak. Rasa cintaku sudah mati," balas Baekhyun.

"Jadi, kau tidak mencintainya?"

"Tidak," sergah pria itu dengan cepat. Baekhyun menghela napas sesaat. "Aku akan membuatkan minum untukmu."

"Bohong," balas Seoyon. Baekhyun berbalik kembali, menatap istri Junmyeon yang juga sedang menatapnya.

"Kau mencintainya. Jelas-jelas kau mencintainya. Rasa cintamu mungkin memang sudah mati dengan Alana, tapi kau mempunyai cinta baru untuk Sena."

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang