Special Chapter - Old Wound

19.2K 2.5K 809
                                    

Seoul, 8 tahun yang lalu.

Plak!!

Chaeri memegang pipinya setelah mendapatkan sebuah tamparan dari sahabatnya. Sahabat yang begitu dekat dengannya selama ini.

"Kenapa kau melakukannya?"

"Kenapa kau membullynya Chaeri?! Apa salah dia padamu?!" teriak Sena.

Sementara Naomi hanya terduduk dengan memeluk kedua lututnya, pakaiannya basah kuyup, begitupun dengan rambutnya.

"Karena dia sudah membuat aku dipukuli oleh ayahku!" tunjuk Chaeri pada Naomi.

"Memangnya apa yang dia lakukan? Apa kesalahannya?!"

"Kesalahannya adalah karena dia terlalu pintar dan berani-beraninya merebut peringkatku! Karena dia, aku tidak lagi menjadi peringkat satu di kelas. Dan itu membuat ayahku marah dan selalu menekanku setiap harinya. Dia bahkan memukuliku!"

Sena memegang bahu Chaeri. "Seharusnya kau menceritakannya padaku Chaeri! Tidak seperti ini! Caramu salah!"

"Kau tidak mengerti Sena! Kau sama sekali tidak mengerti penderitaanku!"

Sena menatap sahabatnya itu. "Dan kau sudah membuat orang lain menderita. Kau tidak seharusnya melampiaskan amarahmu pada Naomi."

"Kenapa kau malah membela anak baru itu? Karena anak baru itu sahabatmu sendiri dipukuli ayahnya!"

"Aku hanya membela yang benar Chaeri!" balas Sena.

"Dan kau sudah berbuat salah!" tambah Sena.

Sena benar-benar tidak menyangka. Bagaimana bisa sahabatnya yang sangat dekat dengannya itu bisa melakukan hal seperti ini.

"Aku tidak salah! Dia lah yang salah karena pindah ke sekolah ini! Dia yang salah! Dia yang sudah merebut peringkatku di kelas!"

Plak!!.

Sena menampar lagi Chaeri untuk kedua kalinya. "Kau sudah sadar? Apa perlu aku tampar lagi?"

Plak!!!

Kali ini pipi Sena yang terpaling karena Chaeri balas menamparnya. "Kau pikir aku tidak bisa menamparmu?"

Plak!

Plak!

Plak!

Tiga tamparan Chaeri berikan pada Sena. "Itu karena kau sudah berani menamparku, Sena."

Sena memegangi pipinya. "Dasar gila."

"Iya! Aku memang sudah gila! Aku merasa sangat gila karena menahan rasa sakit setiap malam saat ayahku memukuliku!"

"Kau tau sendiri Sena, dia bukan ayah kandungku. Dia selalu mengancamku jika nilaiku turun. Dan puncaknya dia memukuliku karena peringkatku turun," lirih Chaeri.

"Tapi caramu salah. Kau benar-benar sudah membuat kesalahan," balas Sena.

Chaeri tersenyum getir. "Bahkan sahabatku sendiri pun menyalahkanku."

Chaeri menunduk ke arah Naomi lalu mencengkram dagu gadis itu. "Kau senang Naomi? Kau senang karena setelah membuat ayahku memukuliku sekarang kau membuat persahabatanku hancur? Kau senang?!"

"Jawab aku!" bentak Chaeri.

"Maafkan aku....." lirih Naomi.

Chaeri tertawa sinis. "Maaf? Apa itu bisa mengembalikan semuanya?"

"Bukan dia yang harus meminta maaf. Tapi kau, Chaeri. Kau yang sudah berbuat salah disini," sela Sena.

"Baiklah, aku akan meminta maaf. Kau ingin tau bagaimana caraku meminta maaf?" Chaeri tersenyum sinis.

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang