50 - Byun Cheonsa

25.6K 2.9K 613
                                    

5 bulan kemudian.

Baekhyun memarkirkan mobilnya asal, dia keluar dengan cepat dan segera berlarian memasuki rumah sakit.

Dia bahkan sudah tidak peduli lagi pada pekerjaannya yang dia tinggalkan begitu saja di kantor kejaksaan.

Yang sekarang dia pikirkan adalah Sena yang tengah berjuang melahirkan bayinya. Ternyata bayinya lahir lebih cepat dari perkiraan dokter. Karena Baekhyun kira bayinya akan lahir seminggu lagi, maka dari itu dia tetap pergi bekerja pagi tadi.

Tapi ternyata, Cheonsa-nya itu tidak sabar ingin segera keluar.

Dengan napas tersenggal-senggal dia menghampiri ibunya yang sedang terlihat gelisah. "Ibu. Bagaimana? Anakku sudah lahir?"

"Belum. Cepat kau masuk dan temani Sena di dalam sana," ujar ibunya membuat Baekhyun segera masuk.

Dan hal yang dilihatnya pertama kali adalah Sena yang tengah kesakitan berjuang melahirkan bayinya.

Baekhyun meraih tangan Sena membuat Sena langsung mencengkramnya erat. "Sena..."

"Ayo dorong lagi, kau pasti bisa," ujar Dokter wanita yang menangani persalinan.

Sena menangis. "Ini sakit....a..aku tidak bisa...."

Baekhyun mengusap keringat di pelipis Sena. "Kau bisa Sena. Ayo kau bisa, aku menemanimu disini."

Meskipun berusaha menenangkan Sena, nyatanya dia juga ketakutan dan khawatir. Bagaimanapun ini pertama kalinya dia menemani wanita melahirkan secara normal.

Sena berusaha mendorong dengan kuat, dia menjerit, tak lama kepalanya terhempas lagi pada bantal. Napasnya memburu. "Aku tidak bisa Baekhyun, aku tidak bisa...." ujarnya sembari masih terisak.

"Kau pasti bisa. Demi Cheonsa hm? Demi bayi kita, ayo Sena...." Baekhyun menggenggam erat tangan Sena.

Sena menggeleng. "Ini sakit. Sangat sakit.....rasanya aku mau mati...."

"Tidak. Tidak. Kau akan baik-baik saja, maka dari itu ayo dorong lebih kencang agar Cheonsa kita bisa menyapa dunia." Baekhyun menghapus air mata Sena.

Sena mendorong lagi, kali ini dia menjerit lebih kencang. Cengkraman tangannya pada tangan Baekhyun pun semakin kencang.

"Lagi. Dorong lagi," perintah dokter itu.

"Baek..hyun.....sa...kit. Aku tidak sanggup lagi...."

Tanpa sadar, air mata pria itu menetes melihat Sena begitu menderita sangat kesakitan.

"Ayo Sena-ssi dorong lagi. Kepalanya sudah terlihat."

Baekhyun menyentuh pipi Sena. "Ayo Sena. Demi bayi kita. Kau pasti bisa, aku percaya padamu."

Dengan sisa tenaganya Sena mendorong sangat kencang dan berakhir tubuhnya langsung terkulai lemas.

Hening. Tidak ada tangisan bayi.

Baekhyun menoleh ke arah Dokter yang menggendong bayinya. "Ke..napa dia tidak menangis?"

Baekhyun menatap bayi mungil yang begitu cantik digendongan dokter wanita di depannya.

"Dia——"

Dengan cepat pria itu mengambil bayinya. Dia bahkan tidak peduli jika sekarang bercak darah mulai mengotori kemejanya.

"Cheonsa.....menangislah," lirih Baekhyun. "Ini daddy, ayo menangis sayang...."

"Kau tidak bisa seperti ini, daddy sudah menunggumu sangat lama. Ayo menangis...."

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang