Special Chapter - Terrible Night

20.5K 2.5K 594
                                    

Seoul, 7 tahun yang lalu.

Sena mendudukkan dirinya di halte bus. Dia masih memakai seragam sekolahnya yang dilapisi sweater merah marun. Dia menghela napas sesaat, teringat kembali Naomi.

Biasanya setiap pulang sekolah dia akan menunggu bus bersama Naomi disini. Tapi sekarang, hanya dia sendirian.

Sudah 4 hari. 4 hari setelah kematian Naomi. Dan selama 4 hari itu Sena mengurung dirinya di kamar, terlalu shock dan berduka. Bahkan baru hari ini dia masuk sekolah.

Tepat pukul 00.00 nanti adalah hari ulang tahunnya yang ke-17 tahun. Tapi Sena tidak merasakan hal istimewa, karena setiap tahun pun dia tidak pernah ingin merayakan hari ulang tahunnya. Semenjak Daniel meninggal di hari ulang tahunnya, orang-orang juga tidak pernah berani merayakan hari ulang tahunnya.

Sena menyandarkan kepalanya. Dia memejamkan matanya, merasa lelah. Tetesan air di wajahnya membuat Sena membuka matanya kembali.

Hujan?

Gadis itu melirik ke arah sekitar. Sepi. Tidak ada siapapun disini. Dia membuka telapak tangannya, merasakan air hujan berjatuhan.

Gadis itu menghela napas untuk kesekian kalinya. "Kenapa harus hujan? Aku jadi ingin menangis."

Sena mengernyit saat melihat kaki seseorang di bawah. Sontak dia mendongkak, menatap sosok pria yang sama sekali tidak dikenalnya Penampilannya terlihat berandalan.

Pria itu menatapnya begitu tajam, membuat Sena tiba-tiba takut.

"Kau.....siapa?"

***

Sena memberontak, teriakkannya tertahan karena mulutnya dilakban dan tangannya diikat.

Pria itu menariknya memasuki rumah yang terlihat asing baginya. Tangannya dicengkram kuat, dan dia ditarik begitu kencang.

Siapa pria ini? Kenapa menculiknya? Sena bahkan sama sekali tidak mengenalnya.

Dia ditarik untuk memasuki sebuah kamar dan tubuhnya dibanting ke ranjang.

Srettt

Lakbannya dibuka.

"Merasa takut gadis cantik?"

"Kau si..apa? Lepaskan aku," lirih Sena.

Pria itu mencengkram dagunya, lalu berbisik di telinganya, "Aku akan melepaskanmu. Nanti setelah aku menghabisimu disini dan.....setelah aku membunuhmu."

Tubuh Sena menegang, dia berusaha melepaskan ikatan di tangannya. Sambil terisak dia berkata, "Aku ingin pulang."

Baekhyun tertawa. "Kau mau pulang?"

Sena menatap pria itu sambil terus terisak. "Aku tidak ingin bersama ahjusshi. Aku ingin pulang!"

Baekhyun melepaskan ikatan di tangan Sena, lalu menarik Sena untuk bangkit. "Baik. Pulanglah jika kau bisa."

Sena mengusap air matanya dengan punggung tangannya, dia melangkah menuju pintu. Namun dengan cepat Baekhyun mencekalnya.

"Aku mau pulang!"

Plak!!

"Sekali lagi kau berteriak ingin pulang. Aku akan menamparmu lagi," ujar Baekhyun penuh penekanan.

"Ibu..." isak Sena. "Aku ingin....pulang."

Tubuh Sena terhempas kembali pada ranjang. "Jangan harap kau bisa pulang."

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang