11 - Another Shocking Moment

22.5K 2.9K 393
                                    

Sena memandangi William yang masih memakai pakaian yang dipakainya sejak pernikahan Junmyeon dan Seoyon yang berlangsung tadi pagi.

Kini Junmyeon dan Seoyon sudah resmi menjadi pasangan suami istri kembali. Kini keduanya tengah mengganti pakaian mereka.

Sementara Sena ada di ruang tengah di rumah Junmyeon dan tak berhenti memandangi William yang kini tengah asik memakan keju sambil bersenandung. Terlihat menggemaskan.

Sena terkekeh. "Apa kau bahagia tuan kecil?"

William menoleh, lalu mengangguk dengan cepat. "Hm. Will senang, senang, senang sekali."

"Kalau begitu kau harus cepat sembuh. Kau mengerti?"

William mengangguk kembali membuat Sena mencubit pelan pipi anak itu.

Yixing datang dan langsung duduk di sebelah William. "Kalau kau sembuh nanti. Uncle akan mengabulkan semua keinginanmu."

Anak itu berbinar. "Benarkah? Apa saja yang Will inginkan?" Yixing mengangguk. "Tentu saja. Apapun itu."

"Bagaimana kalau ke Paris? Will ingin melihat menara eiffel!" pekik anak itu.

Sontak mata Sena ikut berbinar. "Betul! Dan aku ikut!"

Yixing menoleh ke arah Sena dengan tatapan jahil. "Eits tidak tidak. Ini adalah acara kami berdua."

Sena maju mendekat dan menarik-narik tuxedo Yixing. "Ayolah oppa, aku juga ingin ikut! Aku sudah lama ingin melihat menara eiffel!"

"Shireo. Hanya kita berdua. Benar kan Will?" Yixing menaik-naikkan kedua alisnya.

William tertawa kecil. "Setuju!"

Sena mulai merengek. "Ayolah, ajak aku juga. Ya ya ya?" Sena memasang wajah aegyonya

Yixing menatap Sena dengan tatapan jahilnya. "Shireo."

Sena maju mendekat menarik-narik dasi yang dipakai Yixing. "Ayolah Oppa, ajak aku juga ya?"

"Ya! Kenapa kau malah menarik-narik dasiku? Lepaskan."

Seolah tak menyerah, Sena malah semakin mendekat dan menarik lebih kencang dasi yang dipakai Yixing. "Ayolah. Ayolah oppa. Aku juga ingin ikut."

"Ck ck kebiasaanmu. Jika ada maunya maka selalu bertingkah so imut begini."

"Oppa! Aku ikut ya? Ayolah." Sena memelas dan menarik dasi Yixing lagi. Kali ini lebih kencang.

Yixing meraih dasinya dan berusaha melepaskannya dari tangan Sena. "Ya! Lepaskan dasiku. Ini dasi mahal tau."

"Tidak mau. Sebelum kau juga setuju untuk mengajakku."

"Baiklah, tapi lepaskan dasi——"

Bugh

Punggung Yixing menghantam teras setelah kehilangan keseimbangan karena saling tarik-menarik dasi dengan Sena. Disusul Sena yang ikut terjatuh di atasnya. Jadilah yang terjadi Sena menindih Yixing.

"Ups." William buru-buru menutup matanya. Tidak ingin melihat adegan dewasa seperti yang dilihatnya di televisi. Karena ayahnya selalu meminta dia menutup matanya jika muncul scene yang tidak pantas dilihat anak kecil di drama itu. Ya kurang lebih seperti yang ada di depannya.

"Aah keningku." Sena memegangi keningnya yang menghantam dagu Yixing.

"Lihatkan. Apa yang sudah kau lakukan. Aah tulang punggungku sepertinya patah."

Sena memukul pelan dada Yixing. "Tidak usah berlebihan! Kau seperti jatuh dari lantai 100 saja!"

"Dan kau juga tidak usah berlebihan dan dengan nyamannya masih menindih pria lain sementara kau sudah punya kekasih." Tiba-tiba sebuah suara membuat Sena mendongkak, begitupun dengan Yixing.

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang