Special Chapter - Little Quarrel

16.2K 2.1K 420
                                    

Sena hampir tertidur jika saja tidak merasakan sisi ranjang disebelahnya bergerak. Tanpa berbalik dan memejamkan matanya, dia bersuara, "Cheonsa sudah tidur?"

Terdengar gumaman Baekhyun dari belakangnya sebagai jawaban. Sena membenahi posisinya. "Kalau begitu cepat tidur."

Sena kira pria itu akan memeluknya seperti biasanya. Tapi ternyata tidak. Bahkan selama hampir satu minggu ini Baekhyun tidur di kamar Cheonsa menemani anak mereka itu.

Sena membuka matanya. Masih dengan membelakangi Baekhyun, dia bersuara kembali, "Kau.....sudah tidur?"

"Belum."

"Kau sedang ada masalah dengan pekerjaanmu?" tanya Sena.

"Baek?" panggil Sena karena tidak ada jawaban lagi.

Sena berbalik untuk memeriksa apa pria itu tertidur. Namun tepat saat dia berbalik, tepat saat itu juga pria itu berbalik membelakanginya.

"Tidak ada masalah apapun dengan pekerjaanku. Tidurlah, sudah malam," ujar Baekhyun.

"Apa kau menganggap serius perkataanku saat itu? Kau marah?" Sena menatap punggung Baekhyun.

"Perkataan yang mana," gumam Baekhyun yang mulai memejamkan matanya.

"Perkataanku--"

"Sena..." potong Baekhyun dengan cepat. Sena mengerjap. "Ya?"

Baekhyun hendak membalik posisinya, namun tiba-tiba terdengar tangisan Nathan.

Sena buru-buru bangkit dan turun dari ranjang. Dia mendekat ke arah box bayi dan segera meraih bayinya tersebut.

"Kenapa menangis tampan? Ini mommy. Mommy disini oke?" Sena berusaha menenangkan Nathan yang ada digendongannya.

Baekhyun menghela napas, lantas bangkit. Dia menatap ke arah Sena.

"Sena..."

Sena menoleh. Baekhyun menghela napas lagi. "Setelah Nathan tidur lagi, ayo bicara."

"Ada hal yang ingin aku bicarakan."

Sena hanya mengangguk dan memandangi Baekhyun yang keluar dari kamar.

Apa pria itu benar marah padanya? Dan apa yang ingin dibicarakannya?

***

Sena menuruni anak tangga. Dia melihat Baekhyun sedang duduk di ruang tengah sambil memainkan ponselnya. Sepertinya pria itu tidak menyadari keberadaannya.

"Baekhyun?"

Baekhyun menoleh. "Duduk dulu. Aku buatkan teh. Kita bicara sambil minum teh."

Sena hanya menurut tanpa banyak bicara. Dia duduk di sofa menunggu pria itu yang sedang membuat teh di dapur.

Ponsel Baekhyun yang tergeletak di atas meja berbunyi. Sena melirik sedikit, sepertinya ada pesan masuk.

Awalnya dia ingin mengabaikannya karena pasti yang mengirimi suaminya itu pesan tidak jauh-jauh dari Sehun, Junmyeon, atau teman kerjanya.

Tapi Sena segera mengambilnya karena dia dengan jelas membaca jika itu nama perempuan.

Kim Mi Yeon.

Dan matanya langsung membulat saat melihat isi pesan itu.

Tapi, oppa. Aku hamil. Kakakku pasti akan membunuhku jika tau.

AnimosityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang