Disaat seharusnya terlelap sama seperti orang lain di tengah malam seperti ini, Baekhyun dan Sena berada di ruang tengah dengan duduk saling berhadapan.
"Kenapa kau berbohong? Jika kau ingat percakapanku dengan ayahku saat kau tertembak, kenapa kau bilang tidak saat aku menanyakannya?"
Sena memeluk bantal sofa di pangkuannya. "Karena aku ingin kau yang menceritakannya padaku."
"Lalu kenapa kau malah bertanya pada ibu? Kenapa tidak langsung bertanya padaku?" balas Baekhyun lagi.
"Apa kau pernah bertanya padaku setelah tau tentang hal itu? Bahkan tadi sore pun saat aku memergokimu di kamar Alana, kau hanya diam dan tidak bertanya padaku," tambah pria itu.
"Itu karena kau juga hanya diam dan seolah tidak ingin menjelaskan apapun!" Nada bicara Sena meninggi.
"Aku berniat menjelaskannya jika kemarin kau tidak berbohong. Aku kira kau benar-benar tidak ingat percakapanku dengan ayah tentang Alana, jadi aku rasa aku tidak perlu membahas hal itu. Karena itu luka lama di masa lalu." Baekhyun berusaha berbicara setenang mungkin.
Sena mencengkram bantal di pangkuannya. "Kau juga tidak pernah menceritakannya padaku dulu."
"Kau tau sendiri hubunganku denganmu setelah menikah bagaimana. Apa itu waktu yang tepat untuk menceritakan hal itu?" balas pria itu dengan cepat.
Sena terdiam membuat Baekhyun menghela napas. "Ya. Aku pernah menikah. Aku juga pernah mempunyai seorang anak sebelum akhirnya aku kehilangannya."
"Dia anak pertamaku, dan sesuai keinginanku dia adalah anak perempuan. Saat anakku harus dilahirkan sebelum waktunya, aku merasa takut dan juga khawatir. Umurku juga saat itu masih terlalu muda begitupun dengan Alana. Meskipun lahir prematur, ternyata bayiku masih bertahan, walaupun dokter bilang kondisinya sangat lemah."
Sena hanya menunduk, memainkan ujung baju piyamanya. Dia hanya ingin diam dan mendengarkan cerita Baekhyun tanpa menyelanya.
Baekhyun menyerahkan selembar foto pada Sena. Sena mengambilnya dan ternyata itu adalah foto bayi. Foto yang sama, yang ditunjukkan Sehun padanya dulu.
"Naomi yang mengambil gambar ini. Bayiku saat itu berada di dalam inkubator, dan Naomi mengambil gambarnya."
"Kecelakaan yang di alami Alana tidak terlalu parah, dia tidak terluka banyak dan saat dia bangun, dia langsung menanyakan bayinya."
"Aku sudah merasakan menggendongnya sebelum bayiku dimasukkan ke dalam inkubator. Tapi Alana sama sekali belum menggendong bayinya."
"Dia hanya bisa melihat bayinya yang ada di dalam inkubator tetapi dia sangat bahagia saat itu."
Sena masih menunduk memandangi foto itu seraya masih mendengarkan cerita Baekhyun.
"Aku kira...dia adalah anak yang kuat, karena dia masih bertahan dikondisinya yang sangat lemah. Tapi ternyata tidak, ke esokan harinya aku kehilangannya. Padahal aku baru merasakan satu hari menjadi seorang ayah...."
Sena mendongkak. Dia dapat melihat mata pria itu memerah seperti menahan tangis.
"Alana merasa sangat terpukul. Dia terus menerus menyalahkan dirinya sendiri karena dia kecelakaan akibat dia nekat mengemudi mobil sendiri. Padahal sebelumnya kondisi kandungannya memang lemah."
Baekhyun menghela napas sesaat berusaha mengontrol dirinya sendiri. Karena setiap membahas Alana dan bayinya, dia selalu berubah menjadi pria yang cengeng. "Lalu dokter melarang Alana untuk hamil lagi, karena itu bisa membahayakan nyawanya."
Hati Sena mencelos. Hatinya merasa sesak seolah bisa merasakan bagaimana jadinya jika dia di posisi Alana.
Pasti sulit sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Фанфик(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...