Baekhyun mendorong kursi roda yang ditempati Sena menuju taman rumah sakit. Karena kondisinya yang masih lemah, Sena harus memakai kursi roda sementara waktu jika ingin keluar dari ruang ruang rawatnya.
Baekhyun menghentikkan kursi roda, dia menunduk mensejajarkan tubuhnya dengan Sena yang duduk di kursi roda.
"Cemberut terus. Tidak mau memberiku senyuman?"
Sena menghela napas. "Kau. Jangan dekat-dekat dengan wanita itu."
"Aku tidak mendekatinya, dia yang selalu mendekatiku."
"Kalau begitu menghindar! Apa susahnya?" balas Sena. "Mengaku saja. Jika aku benar-benar hilang ingatan kau akan selingkuh dengannya kan?"
"Aku bersumpah tidak akan selingkuh dengan wanita seperti itu."
"Jadi dengan wanita lainnya kau akan selingkuh?" tuduh Sena membuat Baekhyun tertawa kecil.
"Kau tidak seperti orang yang baru bangun dari koma. Bahkan kau bisa memarahiku seperti ini."
Sena hendak membuka mulutnya kembali namun Baekhyun dengan cepat menyelanya. "Tapi tidak apa-apa. Aku justru rindu dimarahi olehmu," ujar Baekhyun terkekeh.
Baekhyun beralih mengusap rambut Sena. "Sudah lama sekali tidak mendengar suaramu, Sena...."
"Aku merindukanmu. Benar-benar merindukanmu...."
Baekhyun menatap Sena cukup lama. Sena mencubit pelan lengan pria itu. "Berhenti mentapku seperti itu. Tatapanmu mesum."
"Apa tatapanku itu terlihat mesum? Itu tatapan rindu, Sena." balas Baekhyun.
"Tetap saja. Sekali mesum tetap mesum. Sudah berapa wanita yang kau tiduri selama aku koma? Kau pasti pergi ke club--"
Cup.
Baekhyun mencium kilat bibir Sena, membuat Sena langsung diam. "Bahkan aku tidak punya gairah untuk tidur dengan wanita lain selama kau koma."
"Aku. Hanya. Akan. Tidur. Denganmu," tekan Baekhyun.
Sena mendorong wajah Baekhyun. "Aish. Berhenti menatapku seperti itu."
"Lalu kau mau apa? Mau aku cium lagi?" goda Baekhyun mendekatkan wajahnya sambil tersenyum menggoda.
"Ya. Berhenti menggodaku..." Sena mendorong bahu Baekhyun.
"Jadi sekarang kau tidak suka aku goda?" Baekhyun menaik-naikkan sebelah alisnya.
Sena berdecak, namun tak lantas mengulum senyumnya.
"Tapi aku suka sekali menggodamu, apalagi menggodamu di ranjang," tambah Baekhyun.
"Ya!"
Baekhyun tertawa puas. Dia meraih tangan Sena yang langsung Sena tepis. "Diam. Jangan menggodaku terus."
Seakan tidak mau menyerah, Baekhyun menarik lagi tangan Sena. Dia menahannya saat Sena berusaha melepaskan tangannya lagi.
Dan berakhirlah Sena menyerah dan membiarkan tangannya digenggam oleh pria itu.
"Setelah kau keluar dari rumah sakit. Bagaimana jika kita bulan madu? Kita bisa membuat adik yang banyak untuk Cheonsa."
Seakan baru teringat, Sena langsung melepaskan tangannya dan menatap Baekhyun. "Cheonsa--bagaimana dengannya saat aku koma? Kau merawatnya dengan baik kan? Setiap malam dia selalu terbangun dan ingin minum ASI. Lalu bagaimana dengannya saat aku tidak ada? Apa dia sering menangis, apa dia--"
"Cheonsa baik-baik saja. Dan juga dia sudah tidak minum ASI lagi," sela Baekhyun dengan cepat.
"Lalu dimana dia? Dimana bayi cantikku itu?" tanya Sena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fiksi Penggemar(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...