"Jadi apa yang ingin kau laporkan hari ini?"
Yang ditanya menghela napas sesaat. "Tidak ada yang menarik, selain dia baik-baik saja dan masih hidup seperti biasanya."
Pria yang bertanya tadi mengepalkan tangannya. "Katakan yang sebenarnya. Jangan coba-coba berbohong padaku."
"Dia bekerja di sebuah restoran dan bekerja sebagai guru privat seorang anak."
"Ada lagi?"
"Tidak," balas si lawan bicara.
Pria tadi bangkit dan melonggarkan dasinya. "Jangan terlalu melibatkan perasaanmu dan lakukan saja tugasmu. Kau mengerti?"
Orang yang sejak tadi berdiri terdiam beberapa saat sebelum akhirnya mendongkak kembali. "Aku mengerti."
Brakk!!!
Pria tadi menggebrak meja dan menendang kursi cukup keras. "Kau selalu bilang kau mengerti tapi lihat apa yang kau lakukan?!"
"Aku tanya padamu sekarang. Apa kau mulai melibatkan perasaanmu dan benar-benar jatuh cinta padanya?"
"Tentu saja tidak. Untuk apa aku jatuh cinta padanya. Kau tidak usah khawatir, aku akan menjalankan tugasku dengan baik."
Pria yang menggebrak meja tadi maju mendekat pada lawan bicaranya. Tanpa ragu mencengkram bahu orang itu. "Bagus. Jangan pernah libatkan perasaanmu, dengan begitu kau akan dengan mudah menjalankan tugasmu."
Pria itu melepaskan cengkramannya dan mundur beberapa langkah. "Baiklah, ada lagi yang ingin kau laporkan padaku?"
"Aku bertanya padamu! Jangan hanya diam!"
"Sudah kubilang tidak ada lagi! Jika itu ada maka aku akan segera melaporkannya padamu! Apa kau meragukanku?! Sudah kubilang jika aku tidak menyukainya!" balas si lawan bicara.
"Berani-beraninya kau berteriak padaku!" Pria itu maju kembali dan mencengkram baju orang itu.
"Hey bung, ingatlah posisimu! Jangan berteriak sekencang itu padaku! Kau mengerti?!"
Orang itu menunduk. "Ya. Aku mengerti."
"Tatap mataku jika berbicara denganku! Apa kau belum pernah merasakan pukulan dariku?!"
***
"Ibu?"
Sena menatap sosok wanita di depannya dengan tatapan tidak percaya.
Jelas saja, ada angin apa sampai ibunya tiba-tiba ke Busan dan datang ke rumahnya?
"Kau baru pulang?" tanya Hyunji lembut.
Sena terdiam di ambang pintu. "Kenapa? Untuk apa kau datang kesini?"
Hyunji mendekat pada Sena, menyentuh pipi Sena. "Apa kau tidak memperhatikan kesehatanmu? Kau terlihat kurus."
"Pulanglah. Sebelum nenek kembali menyalahkanku lagi," ujar Sena sambil memalingkan wajahnya.
"Nenekmu sedang tidak ada di Korea. Kau jangan khawatir. Ibu akan menemanimu dan menginap beberapa hari disini."
Sena menghela napas dan melangkah masuk ke rumahnya——melewati ibunya begitu saja.
"Setelah mengirim Yixing oppa 3 minggu yang lalu untuk menginap disini, sekarang kau sendiri yang akan menginap disini?" tanya Sena sambil menuangkan air ke dalam gelas dan segera meminumnya.
"Tidak usah menemaniku. Aku sudah terbiasa hidup sendiri," tambahnya.
Hyunji kembali mendekati Sena. "Kau sudah makan? Aku sudah memasakkan makanan kesukaanmu. Ayo kita makan bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Hayran Kurgu(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...