Baekhyun meregangkan tangannya ke atas saat dia baru saja memarkirkan mobilnya. Dia melirik jam tangannya, setidaknya hari ini dia bisa pulang lebih awal. Ini masih sore.
Beberapa bulan ini dia begitu sibuk dengan kasus-kasus yang harus diselesaikannya sehingga selalu pulang malam. Maka dari itu dia tidak punya banyak waktu dengan bayinya kecuali jika di hari libur. Karena saat dia pulang, Cheonsa sudah tidur dan saat dia pergi Cheonsa masih tidur.
Baekhyun meraih jas kerja yang sebelumnya dia lepas lalu segera keluar dari mobil dan memasuki rumahnya.
Setelah Cheonsa lahir, awalnya mereka memang masih tetap tinggal di rumah ibunya. Karena ini pertama kalinya Sena mempunyai bayi, istrinya itu masih belum mengerti banyak tentang mengurus bayi. Dengan ada ibunya, maka Sena bisa belajar sedikit demi sedikit.
Sekarang mereka sudah menempati rumah baru. Yang hanya tempati oleh mereka bertiga.
Baekhyun menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat Sena tertidur dengan meyanggah kepala dengan tangan di atas meja. Sementara tangan yang satunya memegang pulpen di atas kertas.
Pria itu menunduk, penasaran apa yang ditulis Sena. Ternyata itu daftar belanjaan.
Tapi Cheonsanya dimana? Apa di kamar?
Baekhyun bangkit dan memilih ke dapur untuk mengambil minum. Dia segera mengambil minuman dari lemari es dan meneguknya. Sesekali melirik ke arah ruang tengah dimana Sena masih tertidur.
Bugh
"AW!"
Detik itu juga minuman dimulut pria itu menyembur. Dia tidak dapat menahan tawanya saat melihat Sena tengah kesakitan karena kepalanya membentur meja.
Sena memegangi keningnya. Dia menunduk melihat daftar belanjaannya yang belum selesai dia tulis. "Aah apa aku tertidur?" gumamnya.
Wanita itu mengusap keningnya. "Sial, sakit sekali...."
Sena sedikit terkejut saat merasakan benda dingin menempel di keningnya. Sontak dia mendongkak dan melihat Baekhyun tengah menempelkan botol minuman ke keningnya sambil seperti menahan tawa.
Sena menjauhkan botol minuman itu. "Kau sudah pulang?" tanyanya sambil masih mengusap-usap keningnya.
"Apa keningku benjol?" tanya Sena sembari bangkit. Baekhyun terkekeh. "Uh benjolnya besar sekali."
"Benarkah?" tanya Sena panik.
Baekhyun mendekat. Dengan cepat mencium kilat kening Sena. "Tapi sudah hilang karena aku obati."
Sena berdecak namun tak urung tertawa. Dia mencubit pinggang pria itu. "Aish, dasar tuan pencari kesempatan dalam kesempitan."
Baekhyun ikut tertawa. "Dimana Cheonsa?"
"Sedang tidur di kamar. Kau lebih baik mandi dulu."
Baekhyun meneliti Sena. Membuat Sena mengernyit. "Kenapa memandangi tubuhku seperti itu?"
Baekhyun mendongkak. "Apa lelah mengurus Cheonsa?"
Sena melotot. "Mana mungkin! Aku sama sekali tidak lelah. Dia bayiku, tidak ada kata lelah saat mengurusnya. Yang ada aku selalu merasa senang."
Baekhyun menarik pinggang Sena. "Tapi kau tidak terlihat berisi lagi. Pipimu juga tidak terasa empuk lagi saat dicubit. Tidak seperti saat kau hamil." Tangannya beralih mencubit pipi Sena.
Sena tersenyum senang. "Jadi aku sudah langsing kembali?"
Baekhyun mengangguk.
"Yes. Dietku berhasil," ujar Sena. Baekhyun melotot. "Kau diet? Hey kau sedang menyusui, Sena."

KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfiction(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...