"Sena-ya...." Baekhyun mencolek-colek hidung Sena. Dia tersenyum kecil melihat pergerakan Sena yang merasa terusik dalam tidurnya.
"Chagiya..." Kali ini pria itu mencubit-cubit hidung Sena.
Sena berdecak, matanya masih terpejam. "Aku mengantuk. Perutku bahkan terasa kenyang sekali setelah makan ayam goreng tadi..." gumam Sena.
Baekhyun sedikit memajukan wajahnya, memandangi Sena lebih dekat. Dia merapikan sebagian poni Sena yang menghalangi matanya.
Cup. Secepat kilat pria itu mencuri ciuman di pipi Sena.
Sena mendorong pelan Baekhyun. "Jangan mengangguku. Aku ingin tidur..." Sena mengubah posisinya menjadi menyamping ke arah kiri. Membelakangi Baekhyun.
Baekhyun terkekeh, naik ke sofa dan ikut berbaring di sebelah Sena. Untungnya sofa miliknya cukup besar dan muat untuk dua orang. Sebelum tangannya berhasil menyentuh pinggang wanita itu, suara Sena menghentikannya.
"Turun. Atau aku akan menendangmu. Kau pikir aku tidak tau apa yang kau lakukan hanya karena mataku terpejam?"
Baekhyun menjauhkan kembali tangannya. "Aku hanya ingin memelukmu." Dengan cepat tangannya langsung menarik pinggang Sena.
Mata Sena terbuka, dengan cepat berbalik. "Tidak ada peluk-peluk. Nanti saja setelah kau menikahiku. Sekarang turun!"
"Aku tidak akan turun. Ini kan sofa milikku," balas Baekhyun.
"Kalau begitu aku yang akan turun!"
Sena bangkit dan mengubah posisinya menjadi duduk. Dengan cepat Baekhyun bangkit dan tiduran di paha Sena.
"Ya! Apa-apaan ini? Bangun! Aku mau pulang. Aku mengantuk dan ingin tidur."
"Tidur denganku saja," balas Baekhyun.
"Kau gila?!"
Baekhyun tersenyum jahil. "Maksudku tidur di kamarku. Kau.tidur di ranjangku dan aku akan tidur di bawahnya memakai kasur lipat. Memangnya apa yang kau pikirkan?"
Sena berdehem. "Ti..tidak."
Baekhyun mengerling. "Tapi sepertinya kau berpikir yang macam-macam."
"Sudah kubilang tidak!"
Baekhyun bangkit mencubit pipi Sena. "Tapi pipimu memerah."
"Tidak. Kata siapa?"
"Aku melihatnya dengan jelas," ujar Baekhyun melepaskan pipi Sena cukup kencang.
"Aw! Sakit!" teriak Sena.
Baekhyun mengecup pipi Sena berkali-kali membuat Sena tertegun. "Sakitnya sudah hilang?"
"Mana bisa hilang begitu saja. Kau mencubitnya sangat kencang!" balas Sena.
"Mau ku cium lagi?" Baekhyun mengerling.
Sena mendorong bibir Baekhyun. "Tidak. Terimakasih."
"Aku orang pertama yang mencium pipimu?"
"Tidak. Daniel lebih dulu."
"Berapa kali?"
"Satu kali. Saat umurku 15 tahun."
Baekhyun menarik Sena dan mencium pipi Sena beberapa kali. "Ingat. Ini 5 kali dan tadi 4 kali. Jadi aku mencium pipimu sebanyak 9 kali. Dia kalah."
"Apa?"
"Dia hanya menciummu sekali. Dan aku 9 kali. Jadi aku pemenangnya."
Sena menggeleng-gelengkan kepalanya. "Terserah kau saja. Lagi pula sudah kubilang untuk apa bersaing dengan orang yang sudah mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfiction(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...