Bacanya dianjurkan sesudah buka aja yaw~
***
Memang sudah biasa bagi Sena jika di hari libur Baekhyun akan menggesernya dan lebih memilih asik bermain dengan Cheonsa.
Sudah hampir 7 bulan sejak dia melahirkan. Dan setiap hari libur selalu begini. Dia akan diabaikan oleh ayah dan anak itu.
Jika itu terjadi, maka Sena akan memilih mencari kesibukan lain di rumah. Terkadang dia memilih membaca novel ataupun menonton drama.
Tapi hari ini sudah keterlaluan. Bahkan semua pekerjaan rumah sudah selesai dan semua pakaian sudah dia cuci. Tapi ternyata bayi cantiknya itu masih sangat betah menempel dengan ayahnya.
Dan parahnya Baekhyun hanya menjawab gumaman saja setiap dia bertanya, lalu pria itu akan kembali mengajak Cheonsa berbicara dan anaknya itu akan memekik senang dengan terkadang tertawa-tawa.
Sena merasa bosan. Dia juga tidak sedang ingin menonton drama ataupun novel.
Sena melirik ke arah sampingnya. Baekhyun sedang menggesek-gesekkan hidungnya pada pipi Cheonsa membuat anak itu kembali tertawa untuk kesekian kalinya.
Dan sekarang anak itu sedang sibuk berceloteh hal tidak jelas yang kemudian ditanggapi oleh Baekhyun. Seolah suaminya itu mengerti bahasa bayi.
Sena menghela napas sesaat."Cheonsa, kau belum tidur siang. Ayo tidur siang dengan mommy," bujuk Sena sembari memberi isyarat untuk menggedong bayinya itu. Cheonsa yang sedang duduk di pangkuan ayahnya menoleh sesaat.
Tetepi setelahnya yang terjadi justru bayi itu memilih bersembunyi di dada bidang ayahnya. Seolah sama sekali tidak tertarik dengan bujukannya dan seolah dada bidang itu hanya milik bayi cantik itu seorang.
Padahal itu juga miliknya.
Sena mencondongkan badannya ke arah Cheonsa. "Cheonsa-ya......." Kali ini Sena memain-mainkan tangan mungil anaknya itu.
Cheonsa bersuara seolah menolak dan melepaskan tangannya lalu memilih memegang tangan Baekhyun.
Baekhyun hanya tergelak pelan melihat Sena cemberut karena baru saja ditolak oleh anaknya sendiri.
Cheonsa menoleh ke arah televisi saat mendengar suara kartun pororo. Anak itu terlihat begitu tertarik dan tersenyum-senyum melihat televisi.
"Waw pororo. Kau suka sekali pororo kan Cheonsa?" ujar Baekhyun.
Selanjutnya ayah dan anak itu kembali sibuk berdua dan Sena hanya menopang dagunya dengan malas. Merasa diabaikan. Sangat diabaikan.
Sena mendengus kesal, dia bergeser mendekat lalu meraih tangan kiri Baekhyun tanpa aba-aba.
"Lihat Cheonsa, tangan daddy yang satunya dicuri oleh mommy....." ujar Sena mendekatkan tangan Baekhyun yang ada dalam genggamannya ke arah Cheonsa.
Cheonsa menatap tangan Baekhyun yang dia pegang lalu beralih menatap tangan pria itu yang satunya, yang kini digenggam oleh Sena.
Baekhyun kembali tertawa saat Cheonsa berusaha menyingkirkan tangan Sena darinya. Lalu menahan tangan Baekhyun dengan kedua tangannya yang mungil. Seolah menghalangi agar ibunya tidak menyentuh tangan ayahnya lagi.
Sena benar-benar tidak habis pikir. Bahkan anak itu kembali menonton televisi dengan tenang. Seolah mengerti saja dengan tontonan di depannya.
Sena menghembuskan napasnya frustasi. "Baekhyun...." panggilnya.
"Hm?" ujar Baekhyun tanpa menoleh.
"Baekhyun...." rengek Sena karena sedari tadi pria itu selalu saja menjawab dengan gumaman seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfiction(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...