Ini panjang kayaknya~
***
Sinar matahari yang sedikit silau membuat kelopak mata Sena terbuka. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya saat merasakan tangan kekar yang memeluk pinggangnya dari belakang.
Dia hampir saja menjerit jika dia tidak cepat ingat jika itu Baekhyun. Maklum saja, dia terbiasa tidur sendiri selama ini. Tidak sendiri sih, dia terbiasa tidur bersama boneka pororonya.
Boneka pororo yang sejak kecil selalu menemaninya tidur. Yah apa boleh buat, sekarang dia harus terlepas dari boneka pororo itu. Tidak lucu bukan jika dia membawa-bawa boneka pororonya disaat dia sudah satu ranjang dengan suaminya sendiri?
Jadi dia meninggalkan bonekanya itu di kamar Kyungsoo agar boneka itu menemani Kyungsoo tidur. Ngomong-ngomong Sena belum bilang pada adiknya jika dia menyimpan bonekanya di kamar adiknya itu.
Sena berbalik dan dia langsung merasakan hembusan napas Baekhyun menerpa wajahnya karena jarak wajah mereka yang sangat dekat.
Tampan. Satu hal yang bisa menggambarkan seorang Byun Baekhyun saat ini.
Sena bahkan masih tidak percaya jika pria ini pria yang sama dengan pria berandalan dulu. Sena menggigit bibirnya saat kembali mengingat kejadian 7 tahun yang lalu.
Tidak Sena, kau harus mengingat hal-hal yang baik saja agar traumamu tidak muncul lagi.
Pria itu menggeliat dalam tidurnya. Dia menarik Sena agar lebih mendekat, hidung pria itu menempel pada pipi Sena.
Sena mengelus rambut pria itu yang sedikit berantakan. Pria itu tidur sangat nyenyak tadi malam, bahkan saat tengah malam Sena meminta Baekhyun agar mengantarnya ke kamar mandi, pria itu enggan membuka matanya dan sibuk terlelap.
Sena biasanya tidak takut. Dia sedikit parno saja karena dia menonton film horor tadi malam sendirian sampai tengah malam. Tapi apa boleh buat, pada akhirnya dia sendirian ke kamar mandi dengan sedikit was-was.
Lagi pula dia juga sebenarnya tidak tega membangunkan Baekhyun, karena pria itu tidur seperti baru kali ini bisa tidur nyenyak.
Dia jadi sedikit menyesal karena menyumpahi pria itu agar tidak bisa tidur nyenyak 7 tahun yang lalu.
Merasa terusik, Baekhyun membuka matanya. Dia terkekeh saat menyadari kini hidungnya menempel di pipi Sena. Pria itu sedikit menjauh.
"Sudah bangun?" ucap Baekhyun serak dengan suara khas orang baru bangun tidur.
Baekhyun menarik Sena dengan gemas agar lebih mendekat. Dia sedikit terkejut saat Sena meringis pelan.
Sontak dia segera melepaskan pelukannya. "Kau tidak apa-apa?"
Sena menyingkap piyamanya membuat kini perutnya terlihat. Baekhyun melihat bekas jahitan yang masih terlihat sangat jelas di perut Sena. Sontak tangannya mengusap bekas jahitan itu. "Apa sakit?"
"Tidak. Hanya kadang-kadang. Mungkin karena bekas operasi saat itu."
Baekhyun menghembuskan napasnya. Dia mendongkak kembali ke arah Sena. "Apa tidak akan apa-apa?"
Sena terkekeh. "Tidak. Aku baik-baik saja. Sehun juga sudah bilang jika aku ini sudah sembuh bukan?"
Baekhyun masih menatap Sena khawatir membuat Sena mencubit hidung pria itu. "Aku tidak apa-apa."
Sena melirik ke bawah dan baru tersadar jika tangan Baekhyun masih bertengger di perutnya. Bahkan tangan hangat pria itu sangat terasa di kulit perutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Animosity
Fanfiction(COMPLETED) Byun Baekhyun, seorang jaksa tampan yang datang dalam kehidupan Park Sena secara tiba-tiba. Dengan semua perkataan dan tingkah manisnya, berhasil meluluhkan Sena. Pesona dan kebaikan pria itu berhasil menarik Sena untuk membuka ruang hat...