The Beginning

1.2K 109 12
                                    

Seorang pria dengan pergelangan tangan kanannya yang terikat borgol pada koper hitam, berdiri tanpa mengeluarkan suara. Guyuran rintik hujan terus menghujam bahunya yang tertutup dengan setelan mantel kulit. Beruntung topi fedora itu mampu melindungi wajahnya dari percikan air. 

Sementara itu, hal yang sama juga terjadi pada kedua rekan si pria. Ketiga orang yang didera badai malam semuanya memakai pakaian serba hitam, seakan sengaja untuk menyembunyikan eksistensi mereka.

"Aishh--", Park Jinyoung, pria itu mendesis karena gesekan borgol besi di pergelangan tangannya yang mengakibatkan ruam merah.

"Diamlah, tahan sebentar lagi" rekan prianya yang diketahui bernama Mark itu selalu berhati-hati dalam menjalankan tugasnya. Dia salah satu pria yang perfeksionis.

Mark berujar kembali,

"Bambam, kau sudah lihat targetnya?"

Laki-laki yang duduk tenang di atas badan truk tersebut sontak mengalihkan pandangan ke bawah, "Aku melihat satu mobil hitam menuju kemari"

"Bagaimana dengan polisinya?", balas Mark.

Jinyoung yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara, "Youngjae bilang dia akan mengatur semuanya. Pihak berwajib dan kroninya tidak akan kemari"

"Bagus, bersiaplah", titah pria paling tua itu.

Mark, Jinyoung, dan Bambam malam ini mengambil bagian untuk terjun langsung ke lapangan. Mereka mengantar paket dokumen berisi ribuan kode yang tersimpan rapi di dalam koper. Pembelinya hanya pebisnis biasa, begitu kata Mark. Padahal seseorang yang masuk kategori biasa itu adalah sepupu jauh dari bintang Forbes, 10 orang paling berpengaruh di Korea.

Golongan orang-orang yang buang kotoran berupa emas.

Satu mobil hitam mulus itu sudah memasuki area pelabuhan dan berhenti tepat di depan badan truk tempat pertemuan. Satu lelaki berbadan besar dengan setelan formal keluar terlebih dahulu, membukakan pintu penumpang.

Seorang laki-laki keluar dari kursi belakang, sosok yang ringkih dan tua. Dia memakai setelan jas gelap dan syal putih kusam. Bersamaan dengan turunnya Bambam dari badan truk, ada dua orang lagi yang keluar dari mobil.

"Itukah mereka?", bisik Jinyoung.

"Ya, itu juga atasan mereka", jawab Mark seraya membuka ikatan borgol milik Jinyoung, "Hati-hati"

Mark kemudian mendekat ke arah orang-orang misterius itu. Satu pria ringkih yang berada di belakang menolak untuk bertatap muka dengan Mark, dia hanya menunduk dan terus bungkam tanpa mengatakan apapun sepanjang proses transaksi. Salah satu pengawal pribadinya yang ada di barisan paling depan bergerak menghampiri Mark dengan tenang pun tanpa ragu.

Jinyoung terlihat seperti merogoh sesuatu dari balik mantel kulitnya, sedangkan Bambam telah siap untuk menarik pelatuk revolver-nya kapan pun diminta.

"Frodo adalah tokoh utamanya", kata pengawal tersebut tanpa ekspresi setelah berada tepat di depan Mark.

"Bukan, Earendel lah yang mengawali semuanya"

"Si pria bodoh yang mengemis pertolongan kepada Valar tidak bisa dianggap sebagai pahlawan"

"Tapi setidaknya dia punya usaha untuk membuat dunianya menjadi lebih baik" Jawab Mark tanpa tersendat, "Kau tahu apa yang ada dibenaknya sehingga dia melakukan tindakan nekat?"

"Harapan", Jawab keduanya secara bersamaan.

Mark sedikit menyeringai, mengetahui kalau kelompok robot kaku didepannya adalah benar 'klien' mereka. Kode kalimat itu berasal dari potongan cerita fiksi fantasi populer. Terkadang kelompok Mark menggunakan kode yang berbeda-beda, tapi mencatut dari karya literatur merupakan hobinya.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang