PAGE 80

40 11 0
                                    

"Apa ada kabar baru?"

Mark terlihat sedang menghubungi seseorang melalui earpiece-nya. Pria itu bersembunyi di antara kotak-kotak kayu yang tinggi. Tempat disekitarnya terasa sangat lembab juga hening, bahkan suara dari alat komunikasinya saja bisa terdengar keluar samar-samar. Mark tengah berusaha keras untuk mengontrol suaranya.

Kim Wonpil membalas, "Ya, direktur Kang Youngwoong sudah kembali, dengan selamat. Junhyeok sekarang sedang menjaganya. Aku kembali ke posisi"

"Baguslah, aku khawatir kalian tidak bisa keluar dari sana hidup-hidup"

"Kami beruntung.", balas Wonpil, "Hwang Hana itu, wah, dia benar-benar perempuan gila."

"Benarkah? Menurutku bukan masalah. Aku pernah kenal wanita yang lebih gila"

Wonpil sepertinya sedang tertawa ringan di sana, "Pokoknya kalian harus hati-hati"

"Roger that"

Komunikasi pun terhenti. Mark mengecek ponselnya terlebih dahulu sebelum mendekati Jackson yang memang saat itu sedang bersamanya. Jackson terlihat tetap tidak bersemangat. Suasana hatinya tetap tidak berubah meskipun ini sudah beberapa minggu berlalu.

Tiga hari yang lalu dia baru muncul, dan Yugyeom yang membawanya. Dia tidak didampingi satu pun orang dari Team Wang seperti seharusnya. Ketika ditanya kemana seluruh anggota mafianya, Jackson menolak untuk menjawab.

"Sudah kau kirim kode NATO ke temanmu?", tanya Mark.

"Sudah"

Jika kenal Jackson dari lama, jawaban seperti ini jarang keluar dari mulutnya. Jawaban itu terlalu singkat. Setelah itu dia juga suka melamun, dan kehilangan fokus. Ini sudah terjadi berkali-kali.

"Jackson"

Mark memanggil nama temannya itu.

"Ah, iya? Ada apa?"

"I just want to know if you're ready or not. if it's yes, there is no turning back"

"Of course I am", Jackson memastikan kaitan sarung tangan hitamnya tidak lepas lagi dari pergelangan tangan, "Bergerak saja sekarang"

"Ok, cool"

Meskipun tidak yakin dengan jawaban temannya itu, Mark bisa merasa sedikit tenang. Setidaknya Jackson masih bisa diajak untuk berbicara.

Sesaat kemudian, keduanya dikejutkan dengan semua lampu yang tiba-tiba menyala secara misterius. Pada awalnya, hanya tiga buah lampu yang menyala di sektor utama S ini. Ruangan aula penuh kotak-kotak kayu besar itu terlihat lebih terang dari sebelumnya. Mereka bisa melihat detail dari pabrik yang ditinggalkan ini secara jelas.

Mark dan Jackson lantas berusaha untuk tidak bergerak sedikit pun. Mereka menunggu sesuatu terjadi. Mereka mengatur diri dan mencoba untuk mencuri dengar bunyi sekecil apapun.

Jackson adalah yang pertama kali berbicara setelah itu. Tentu dia harus memelankan suaranya, "Aku sudah kirim lokasi kita"

"Sepertinya di dalam aula ini kita tak berdua saja. Ayo kita pergi ke atas pelan-pelan. Panel pengawas alat berat aula ada di sana"

Mark menunjuk sebuah ruangan yang terletak di ujung tengah aula. Ruangan itu dibatasi dengan kaca bersih. Di tengah kacanya terdapat pintu yang sepertinya terkunci. Di dalam ruangannya ada lift untuk ke atas.

Mengingat listrik sudah menyala, lift itu pasti bisa digunakan.

---

Hwang Hana mulai menyesal dengan tindakannya sendiri. Teknisi yang dia bunuh tadi sebenarnya masih bisa berguna untuk saat ini.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang