PAGE 39

118 21 4
                                    

Hari ini seperti hari-hari santai biasanya. Karena Sungjin dan Hyunsik diberhentikan mendadak dari investigasi, otomatis yang lainnya mendapatkan waktu senggang.

Sudah seharian keempat pemuda ini menghabiskan waktu di apartemen mewah mereka. Melakukan apapun demi mengusir kejenuhan. Dowoon dan Jae masih tetap berkompetisi dalam perlombaan game tanpa akhir. Kang Younghyun memakan apapun yang bisa dicerna perutnya. Wonpil sedang memainkan lagu milik Twice berjudul 'TT' yang belakangan ini menjadi favoritnya. Sedangkan Sungjin jarang berada disini meskipun sekali seminggu dia datang membawa makanan.

Mereka berempat mengerti jika Sungjin pasti memiliki kesibukan lain. Kehidupannya tidak seratus persen dihabiskan dengan kawan-kawannya. Denting piano milik Wonpil mengalun bersama dengan keluhan Jae yang dari tadi masih tidak bisa mengalahkan Dowoon.

"Yya Dowoon! Kali ini aku pasti akan menendangmu dari tim, lihat saja"

"Hyung, tidak usah berusaha terlalu keras. Semua orang tahu kemampuanmu dalam bermain game itu buruk", Dowoon mengeluarkan tawa mengejek.

"Hei, aku terkenal sebagai pemain fortnite terbaik kedua diantara teman-temanku, ingat itu"

"Iya, tapi sejauh yang kuingat, kau tidak punya banyak teman kan, hyung?"

"HAHAHAHA", Brian yang melihat mereka dari sofa tiba-tiba tertawa karena jawaban Dowoon, "Akui saja kau memang rada payah, hyung"

Jae mencibir kesal, "Diam kalian"

Tetapi, momen itu terganggu oleh bunyi bel pintu utama unit apartemen. Suara itu membuat seantero ruangan berubah menjadi hening. Sudah jelas bukan petugas apartemen dan tukang pesan antar karena mereka tidak sedang menelpon keduanya. Jika itu Sungjin, maka dia akan langsung masuk tanpa memencet bel. Keempatnya langsung tahu prosedur apa yang harus dilakukan.

Brian bangkit menuju dapur, Wonpil mengambil senjata api yang ditempel dibagian bawah tuts piano, Dowoon pergi ke ruangan di lantai satu unit apartemen mereka.

Jaehyung sebagai yang paling tua, pergi ke depan pintu. Melalui layar cctv pintu, dia tidak melihat siapapun, hanya kekosongan. Hal ini membuatnya semakin yakin jika memang ada masalah yang akan datang menghantam.

Akhirnya dengan penuh kehati-hatian, Jae membuka pintu itu. Hal yang terjadi berikutnya sangat mencengangkan! Orang tidak dikenal mengarahkan senjata api ke arah Jae sambil memberontak masuk. Untung saja, dibekali dengan refleks yang bagus, Jae meraih pergelangan tangan petugas itu dan memutar ujung senjata ke arah yang berlawanan.

DOR!

Senjata api tersebut sontak memuntahkan pelurunya menembus perut orang itu sendiri. Jae tidak menyangka pria ini akan menembakkan senjata begitu saja. Hanya ada satu hal dalam pikirannya.

'pasti ini perintah untuk membunuh di tempat'

Petugas itu ambruk menimpa tubuh Jae yang kurus ringkih. Sayangnya, belum berakhir sampai disitu. Beberapa orang berpakaian layaknya personil Special Operations Unit memaksa masuk dan menembakkan senjatanya masing-masing.

Pada saat inilah, Jae dan teman-temannya tahu jika hidup mereka diambang kematian.

'Berapa sih berat badan orang ini, duh!'

Jae bersumpah tidak bermaksud untuk mengolok-olok bobot tubuh seseorang, hal ini karena badannya tertimpa oleh seorang pria yang tadinya ingin menembakkan senjata api kearahnya. Untung saja, sebagai gamer profesional, instingnya sangat bagus untuk memutar balik arah senjatanya.

Tidak berhenti sampai situ saja, ada beberapa orang tidak dikenal yang memakai pakaian serupa seragam resmi pasukan anti teror masuk ke dalam apartemen mereka.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang