PAGE 76

54 15 4
                                    

Akhirnyaaa bisa balik lagi ke wattpad setelah hiatus lebih dari sebulan. Maaf ya, kalian jadi nunggu lama :( Kalau lupa jalan ceritanya, bisa dibaca lagi page sebelumnya. Please do enjoy!

--- 

Beberapa pengguna jalan pada malam itu langsung berhenti berkendara. Tidak sedikit yang melipir karena melihat orang-orang yang berjalan kaki sedang terpaku di tempat mereka berdiri. Arah matanya tertuju ke arah yang sama, ke arah sesuatu yang membuat mereka tertegun.

Termasuk kendaraan yang ditumpangi oleh petugas Lee Junhyeok dan asistennya. Pria itu menyuruh supir menepi ketika dia mendengar suara gemuruh aneh tanpa disertai hujan. Kecurigaannya terbukti saat para pejalan kaki merespon suara keras itu dengan mata yang membulat dan telapak tangan yang segera menutupi mulut.

Junhyeok berniat keluar dari mobilnya. Perasaannya menjadi berkali-kali lipat tidak baik. Sambil tergesa-gesa membuka pintu mobil, dia keluar dengan perasaan was-was. Benar saja, ada sekumpulan asap membumbung tinggi terlepas dari langit malam yang sangat gelap.

Dia hafal bahwa arahnya berasal dari kantor polisi pusat tempatnya bekerja setiap hari.

"Kembali ke kantor sekarang!"

Junhyeok berteriak lantang kepada sang supir sambil memasuki mobil dengan terburu-buru. Perasaannya di campur aduk.

Di sisi lain, tubuh Mark terlempar cukup jauh dari tempatnya berdiri semula. Yang dia ingat adalah saat dia dengan serius mendengar rekaman ulang audio itu. Dengan mata yang terpejam dan kuping yang dipasang lebar-lebar, dia tidak pernah sekalipun membuyarkan konsentrasinya.

Jemarinya dia hentak-hentakkan pada permukaan meja. Semula temponya sangat teratur dan tenang. Namun tiba-tiba, ketukan itu terhenti ketika dia mengulang-ulang kalimat ini.

"Yah, Hwang Hana bisa mengaturnya. Semuanya akan berjalan dengan sangat baik"

"Bagaimana jika sebenarnya 'Bisa' adalah 'Biasa'?"

Mark langsung mengerjapkan matanya berulang kali. Dia seperti bertanya kepada diri sendiri tentang kewarasannya mengapa bisa berpikiran seperi itu. Tapi pria ini tidak membuang waktunya. Dia lantas membuka naver dan membaca beberapa portal berita terbaru. Dia hanya ingin memastikan sesuatu.

Ada berbagai macam headline sejenis yang dia temukan.

'Direktur sebuah perusahaan militer swasta terindikasi teroris, panggilan polisi tidak dipenuhi'

'Direktur Utama perusahaan militer tidak memberikan keterangan kepada pihak polisi'

'Menghindar dari panggilan interogasi, Direktur DAF akan mendapat sanksi?'

'Tidak ada perwakilan dari pihak Domestic Agent Forces sebagai pembicara di kepolisian'

Mark mulai khawatir akan kemungkinan-kemungkinan liar yang dia ciptakan sendiri di dalam otaknya. Rekaman percakapan JYP siang ini membuat kepalanya semakin pening.

'Dia mengindikasikan dengan jelas jika dia bukan pemimpinnya, wanita itu bisa atau biasa mengaturnya, Gunwoo tidak ada dimana-mana, kantor polisi hanya berisi petugas-petugas juga Park Jinyoung, tidak ada lagi orang dari pihak DAF juga Atalanta'

Park Jinyoung yang itu, apa dia hanya bait? Dia pemain cadangan yang waktunya disingkirkan?

Hwang Hana?

Ketika seluruh benang merahnya baru tersambung di kepalanya. Mark menyumpahi nama wanita itu sambil berlari keluar. Dia harus bergegas langsung ke kantor polisi dan memperingatkan orang-orang jika penangkapan Park Jinyoung hanyalah jebakan semata. Pihaknya tidak pernah menang. Dia sudah kalah dari awal.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang