PAGE 46

109 25 6
                                    

Perusahaan ini terlalu megah. Dalam artian reputasi. Ketika orang-orang Busan ditanya, otomatis mereka akan ramai menyebutkan nama gedung ini.

Terletak tidak jauh dari jalan raya, gedung lima belas lantai itu masih berdiri dengan kokoh. Meskipun terlihat tidak modis dan kuno, perusahaan ini adalah yang tertua di Yeonje. Bukan hanya itu, Group Han ini juga masih satu keluarga dengan Kami Group, perusahaan rival para konglomerat SK Group. Kami digadang-gadang punya jumlah karyawan yang menyamai perusahaan Hyundai.

Omong-omong, informasi yang dikumpulkan Youngjae soal pabrik ini masih belum lengkap. Group Han sama sekali tidak mencatut identitas 'Kami' didalam profil website perusahaan. Mungkin orang-orang yang tidak paham dengan hal-hal itu akan tercengang. Sama seperti Younghyun yang saat ini duduk di lobi gedung, sedang memikirkan dosa apa yang sudah dia perbuat sehingga harus masuk kandang singa seperti ini.

Brosus lawas perusahaan Han itu ada pada tangannya, sementara dirinya hanya tertegun dan tidak mampu berkata-kata seperti karyawan yang baru saja kena PHK.

'Gila saja aku berurusan dengan Kami. Seharusnya aku kemarin tidak bertindak sok jago mengajukan diri untuk misi kali ini'

Earpiece-nya kemudian mendadak berbunyi, "YoungK, status?"

"Aku baik-baik saja. Sebentar lagi aku akan masuk"

'Baik-baik apanya, tidak sama sekali', dia terus mengeluh sambil memukul dahinya beberapa kali, 'bodohnya diriku'

Setelah mengambil nafas dalam-dalam beberapa kali, Younghyun bangun dari rasa ragunya dan melangkah ke meja resepsionis untuk mengambil kartu akses. Sebagai seorang tamu tentu saja.

'Oke, aku siap'

Sudah jelas ada beberapa petugas keamanan yang menjaga akses masuk menuju lift utama. Untuk meraihnya, Younghyun harus melewati petugas itu dan memindai kartu tamu supaya pagar pembatas bisa terbuka. Tapi, kartu tamu yang diberikan punya akses yang terbatas.

Konsep dari kartu ini hampir mirip seperti kartu bus dan semacamnya. Ketika mendaftar diresepsionis, tamu harus menyampaikan identitas dan kepentingannya berkunjung ke pabrik mebel ini. Petugas akan memberikan kartu yang bisa dijadikan kunci sesuai dengan kebutuhan kita, tidak lebih dan tidak kurang.

Kartu yang Younghyun pegang hanya bisa mengantarnya sampai pintu bagian developer karena alibinya kemari adalah untuk menjalin kerja sama antara perusahaan Han dengan Doosan yang berpusat di Changwoon.

"Jangan lupa. Masuk ke kamar mandi pria tepat disebelah cafeteria, bilik paling ujung"

Suara-suara dari earpiece masih agak tersendat, mungkin Jae dan Mark masih menyesuaikan frekuensinya.

"Baik, aku mengerti", balas Younghyun sembari menekan tombol lift ke lantai lima, ketinggian maksimal yang bisa dia raih dengan kartu akses.

Tujuannya adalah lantai empat belas, tempat pimpinan perusahaan alias Han Hyujin. Setelah lama berunding di hari sebelumnya, akhirnya teman-teman memutuskan untuk mencari benda yang diduga berada di dalam kantor ini. Objektif misi kali ini lebih jelasnya adalah mengambil, dan mengamankan lembaran notasi musik yang digunakan dalam skenario pembunuhan Hwang Eunsang.

Younghyun berjalan dengan sangat yakin menuju kamar mandi pria. Sangat kontras dengan keraguan pikirannya, "Anu hyung, yakin kita bisa menemukan alat bukti itu disini?"

"Yakin sajalah! Pacarnya sendiri yang bilang kalau Hyujin punya kuasa penuh di sini dibanding propertinya yang lain", Jae meyakinkan dari seberang saluran.

Ketika Younghyun hanya menghela nafas sebagai balasan, tidak terasa dia sudah memasuki bagian kamar mandi. Suasananya sangat sepi hingga dia bisa mendengar saluran ventilasi udara. Langsung saja Younghyun masuk ke dalam bilik paling ujung. Dia lantas melihat ke atas. Terdapat sebuah lubang kotak pada asbes yang ditutup dengan semacam tiralis besi rapat.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang