PAGE 72

83 13 1
                                    

"Bagaimana? Ada kemajuan?"

Ryu Hyunsik ikut berjongkok di balik tembok gedung bank swasta di tengah kota. Kim Yiseul juga sudah cukup lama berada disitu untuk merenung dan berpikir sebelum beraksi.

"Positif", jawab Yiseul, "Sesuai perhitungan"

"Jadi orang-orang Atalanta memang akan kemari untuk mengambil uang?"

"Ya, petugas bilang bank akan ditutup untuk umum pada jam satu siang karena Atalanta membayar untuk menggunakan fasilitas selama kurang lebih dua jam"

"Tapi apa pemimpinnya akan datang? JYP atau Park Jinyoung itu? Aku tidak yakin"

Yiseul menghembuskan nafas pasrah, "Itu yang kita pertaruhkan. Kata Mark, pemimpin Atalanta tidak pernah turun langsung. Menangkap pemimpinnya adalah tujuan kita, tapi mendapatkan satu anak buahnya saja sudah bisa membuka jalan lebar"

"Baiklah", Hyunsik mengangguk paham, "Apa teman-teman polisi sudah siap di tempat?"

"Sudah dari tadi. Mereka tinggal menunggu perintahku untuk masuk"

"Baguslah, aku dan Sungjin juga sudah siap sebagai tenaga tambahan"

Yiseul hanya mengangguk sebagai bentuk responnya. Dia tidak berpindah dari posisinya dan lebih memilih untuk duduk berjongkok dengan punggung disandarkan pada dinding seperti itu. Sedangkan Hyunsik sudah berdiri dan hendak berjalan meninggalkan Yiseul.

Sebelum itu, Hyunsik melihat seragam polisi Yiseul yang terpapar sinar matahari. Dari balik seragam itu, terdapat bahu yang naik turun dan juga gugup.

"Semuanya sudah kembali dari Jepang, kan?"

Yiseul menoleh dan mendongak, "Sudah, sebisa mungkin aku juga akan mengabari mereka"

"Ingat kita berhasil mengambil kembali Kang Jaemi dari jeratan JYP. Kita sudah mengelabuhinya satu kali. Maka dari itu, rencana kali ini semestinya bisa berjalan lancar", Hyunsik melambaikan tangannya, "Tetap fokus dan hati-hati"

"Terima kasih"

Wanita itu lantas juga ikut berdiri menyusul Hyunsik untuk keluar dari gang bagian belakang yang sempit ini. Mereka akan naik ke lantai empat gedung kos mirip flat yang telah dikosongkan sebelumnya, dan mengintai melalui monitor pengawas.

Yiseul tidak menyangka dia akan mendapatkan dukungan penuh seperti ini. Pada awalnya, kepala penyidik sangat sulit untuk dibujuk dalam peringkusan teroris ini. akan tetapi, ketika Sungjin –yang notabennya adalah teman dari atasan Yiseul- datang dan ikut memberi penjelasan, kepala penyidik langsung menugaskan seluruh tim dari divisi terorisme dan empat tim intel tambahan. Yiseul merasa seperti seorang jenderal.

Satu ruang kamar di lantai empat itu penuh dengan petugas meskipun suasananya sunyi. Yiseul, Sungjin, dan Hyunsik berada di sana. Ketiganya mengawasi para cyber saling memberikan informasi dan memonitor pergerakan Atalanta.

"Sepertinya sudah dimulai"

Salah satu pertugas cyber memperlihatkan layar monitor yang menayangkan lobi utama gedung bank dari sudut pandang lantai dua. Ketiganya melihat para pegawai bank mulai mempersiapkan diri. Ada yang 'mengusir' pengunjung lain supaya segera keluar, mensterilkan ruangan dari orang-orang yang tidak memiliki kepentingan yang sama dengan mereka.

beberapa wajah pengunjung menunjukkan ketidaksukaan, tetapi orang-orang bank sama sekali tidak peduli. Petugas keamanan ditambah dan membentuk barikade di seputaran pintu masuk, pergerakan mereka diimbangi dengan petugas dibalik meja pelayanan yang merapikan seragam mereka. Yiseul seketika membayangkan berapa uang yang dihabiskan oleh Atalanta hanya untuk mengambil uang gelap mereka dari bank swasta.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang