PAGE 24

111 28 9
                                    


Anak itu menguap tiada henti. Pasalnya, semalaman ia menjaga markas dan harus terpaksa tetap terjaga dan waspada. Memang, saat itu Yugyeom dan Bambam dijadwalkan untuk jaga malam. Tapi sialnya, temannya itu pamit untuk pergi ke toserba dan tidak kembali sampai subuh datang. Bambam sialan. Disinilah Yugyeom, berjalan seperti mayat. Punggungnya sudah membungkuk. Tubuhnya meronta untuk beristirahat. 

Ia lalu beranjak ke meja ruang utama yang biasa dipakai untuk berkumpul. Disana sudah ada detektif kepolisian itu, Lee Junhyeok, yang menjadi tahanan mereka untuk sementara waktu.

Polisi itu mengenakan kaos dan celana pinjaman dari Jinyoung. Dia terlihat sedang menghabiskan sarapannya. Tanpa pikir panjang, pria muda itu mendekat dan duduk dekat Junhyeok.

Yugyeom mengamatinya dan mulai penasaran, "Hyungnim? Kau tidak curiga kalau misalnya makanan itu beracun?"

Junhyeok terlalu sibuk makan sampai-sampai tidak menghiraukan Yugyeom, "Kalau kalian berniat membunuhku, seharusnya kalian sudah melakukannya di Sau-Dong waktu itu"

"Ahh- begitu ya", kata Yugyeom, "Tapi, apa hyungnim tidak penasaran dengan tujuan menahanmu disini?"

"Tidak", jawabnya singkat.

Yugyeom hanya heran, apa semua polisi punya karakter seperti ini ya? Ia minum seteguk air di atas meja untuk membuatnya sadar barang sedikit, "Jadi hyungnim, sebenarnya-"

Sebelum ia bisa menyelesaikan kalimatnya, Jaebum datang dari pintu depan, "Hentikan Yugyeom, dia sedang berusaha mengorek informasi darimu"

Anak muda itu langsung diam dan menyadari betapa bodohnya dia yang secara sukarela mau menceritakan rencana-rencana mereka. Yugyeom memberikan isyarat menutup resleting imajiner pada mulutnya.

Jaebum menyilangkan kedua tangan di depan dada, "Sebentar lagi teman-temanmu akan kemari. Jika permintaan kami terpenuhi, kau boleh kembali"

"Im Jaebum!"

Itu adalah Choi Youngjae, yang disusul Bambam, baru saja berlari dari pintu depan. 

"Mereka sudah disini"

---

Sungjin mendongak, melihat langit-langit bekas rumah sakit yang tinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungjin mendongak, melihat langit-langit bekas rumah sakit yang tinggi. Dia, Jae, Brian, Wonpil, dan Dowoon menunggu di antara lorong yang diselimuti besi berkarat. Tembok putih bersih sudah berubah kusam. Bisa dipastikan tidak ada yang menghuni tempat ini sama sekali. Kecuali mereka.

Kelimanya samar-samar mendengar langkah kaki semakin mendekat. Yang awalnya hanya siluet hitam, lama-kelamaan menjadi enam pria dewasa. Sungjin lalu mengasumsikan jika Im Jaebum adalah pimpinan komplotan ini.

Jaebum pun membuka percakapan mereka dari ujung lorong berlatar gelap pekat, "Tidak ada polisi?"

"Tidak, hanya kami berlima. Sesuai keinginanmu", jawab Sungjin sinis.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang