PAGE 62

78 16 0
                                    

Jaemi tengah melihat jam tangan ketika seseorang menyapanya lagi. Dia mengalihkan pandangan dari penunjuk waktu itu ke wanita itu.

"Oh, Kang Jaemi-ssi"

Wanita itu kemudian menghampiri dirinya setelah melambaikan tangan. Rambut Yiseul yang dikuncir satu otomatis bergelantungan ke samping kanan dan kiri mengikuti ayunan kepalanya saat berlari.

"Halo juga", balasnya sopan.

Dia bisa melihat Jackson sedang berbicara dengan beberapa anak buahnya, Team Wang yang kata beberapa orang adalah kelompok yang paling ditakuti di Asia Timur. Kalau dalam kasus Jackson ini, Jaemi baru terkejut jika adiknya adalah Kim Yiseul. Pantas saja Team Wang susah ditangkap, adiknya jelas punya posisi penting dalam bagan kepolisian pusat.

"Kau sudah mau kembali ya?", tanya Yiseul dengan terang-terangan berusaha ramah.

"Iya, aku harus kerja, kalau tidak berangkat aku bisa dipecat haha", jawab Jaemi.

"Tapi...kenapa sendiri?", Yiseul melihat ke sekelilinginya, "Biasanya Youngjae yang selalu melakukan antar-jemput, kan?"

Jaemi membetulkan posisi tali slingbag pada pundaknya, "Youngjae sedang ada keperluan lain, jadi mau tidak mau aku harus berangkat sendiri"

"Oh, begitu...", balas Yiseul.

Kemudian wanita itu tidak membalas apapun lagi, Jaemi mengambil kesempatan itu untuk melihat Jackson yang masih berbicara dengan anak buahnya. Kali ini pembicaraannya kelihatan lebih serius. Jackson seperti kehilangan kesabarannya, dia melonggarkan kerah kemeja dengan penuh emosi.

Mobil dengan merk Toyota itu terbuka sedikit, membuat Jaemi tergoda untuk mengintip. Di dalam sana terdapat Jang Junhee yang sedang terduduk pasrah sambil dipegang oleh salah satu orang Wang. Jaemi masih asik melihat mereka ketika Jackson tiba-tiba menaruh pandangan tepat ke arahnya.

Wanita itu menatapnya tanpa ekspresi, dan meninggalkan Jackson yang seketika menjadi gugup. Pria itu menggaruk tengkuknya meskipun tidak gatal. Lalu dengan cepat mengusir bawahannya dan menyuruh mereka untuk membawa mobil Toyota itu pergi dari sini.

Jaemi tidak tahu mau kemana mereka.

"Kim Yiseul", Jaemi lantas mengalihkan perhatian kepada adik dari Jackson ini, "Kau bisa antar aku tidak? Aku juga mau bicara sebentar. Kamu tidak keberatan, kan?"

Orang yang ditanyai itu otomatis menaikkan kedua alisnya. Pantas wanita itu sedikit kaget karena Jaemi mendadak ingin dekat dengannya, dalam hal ini menghabiskan waktu supaya bisa berduaan dan saling bicara. Yiseul bisa merasakan kode itu karena dia tidak bodoh, dan sesungguhnya dia juga penasaran apa mau dokter ini. Jadi lebih baik turuti saja dulu apa kata-katanya.

"Tidak masalah kok. Akan aku antar", balas Yiseul, "Ayo"

Jaemi mengangguk sambil mengikuti kemana arah perginya Yiseul. Tetapi sebelum itu, Jaemi sempat menoleh kembali dan melihat Jackson yang masih berdiri disana. Tentu saja sudah ketara jelas, Jackson tidak mau melewatkan percakapan antara Jaemi dan adiknya sendiri. Wanita itu cuma melenggang dengan anggun setelah memberikan Jackson tatapan tidak suka.

Tanpa disadari dengan akal sehat, Jackson masih terus menatap kepergian dua wanita itu sampai mereka berdua memasuki mobil sedan hitam milik Jaebum. Pikirannya berkecamuk antara membiarkan mereka berdua atau mengikuti mereka. Saking seriusnya melirik, Jackson masih belum sadar juga ketika Jaebum tengah menghampirinya.

"Sedang apa?", tanya Jaebum sambil melihat ke arah dimana Jackson menaruh perhatiannya, "Dari tadi melamun terus"

Jackson tersentak kaget dan sempat mengerjap-ngerjapkan matanya tanda salah tingkah, "Oh Jaebum hyung ternyata. Tidak apa-apa, cuma sedang memikirkan sesuatu"

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang