PAGE 69

95 15 6
                                    

Tidak ada suara yang bisa mengganggunya saat ini. setiap kebisingan yang terjadi di luar indra pendengarannya, luruh begitu saja. Jiwanya sepertinya sebuah kendi kosong yang tidak pernah diisi air setetes pun.

Umurnya sudah tidak lagi muda. 40 tahunan dia berkiprah di dalam dunia seperti ini membuatnya lelah. Bukan hanya fisik saja yang letih, melainkan batinnya terasa lebih tersiksa. Ketika pertama kali bekerja di lingkungan militer Korea, seseorang yang bernama Kang Youngwoong itu harus melepaskan hal-hal yang dia sayangi, seperti keluarganya sendiri.

Dia punya istri dan juga anak perempuan kecil yang masih berusia tiga tahun. Setiap tahun mereka hanya bisa bertemu paling banyak hanya lima hari. Youngwoong hanya menghabiskan waktu di rumah bersama keduanya ketika diijinkan untuk pulang.

Betapa rindunya dia dengan keluarga kecilnya yang bahagia. Dia pernah berharap untuk sakit keras saja sehingga bisa pensiun lebih cepat.

Doa itu ajaibnya dikabulkan.

Youngwoong mengidap penyakit liver dan cedera kedua ankle. Dia dipulangkan dan setuju untuk kabur dari dunia militer saja. Tetapi, tidak sampai menandatangani surat-suratnya, kawan lama yang bernama Yoon Sangwan itu datang dan menuliskan nama Kang Youngwoong dalam gagasan mendirikan sebuah perusahaan militer swasta.

Kalau diingat-ingat lucu juga. Sangwan dan Youngwoong yang sudah berumur 50-an akhir masih semangat dalam membentuk perusahaan militer karena cintanya dalam menjaga keamanan dalam negeri.

Tidak terasa waktu semakin terkikis dan gagasan itu tumbuh menjadi sebuah benalu raksasa, yaitu tempat enak yang menghasilkan banyak uang dan sumber daya manusia yang berbahaya. Akibatnya pun menjadi seperti sekarang ini. Youngwoong tidak pernah menyangka jika putrinya sendiri akan menjadi korban dari perebutan kekuasaan.

Pria yang sebenarnya sangat kesepian itu berjalan pelan menuju meja tengah yang diterangi oleh lampu led tunggal dari atas. Dirinya kadang berkunjung secara tiba-tiba di markas Jaebum untuk menanyakan kabar tentang rombongan Jackson di Jepang. Youngwoong akan dihubungkan dengan Jackson oleh Jae.

Saat ini pun sama, Youngwoong baru saja selesai mendapat kabar dari Jepang kalau putrinya diperlakukan dengan baik, hanya saja dia terlihat tidak menyentuh makanan sama sekali.

'Aku sangat bodoh. Tidak pantas rasanya aku dipanggil sebagai seorang ayah'

"Ternyata Anda ada disini"

Dia dikagetkan dengan suara seorang pria yang tiba-tiba menghampirinya. Dia balikkan badan dan melihat Sungjin datang memakai pakaian yang santai, kaos hitam dan celana jeans panjang, kemeja flannelnya lupa diletakkan dimana.

"Park Sungjin", Youngwoong balas tersenyum kepadanya, "Terima kasih sudah bekerja keras. Aku baru-baru ini tahu kalau ada intel yang berdedikasi tinggi sepertimu"

"Terima kasih atas pujiannya", Sungjin berjalan mendekat dan bertingkah malu-malu sambil terkekeh kegirangan, "Saya cuma mencontoh apa yang selama ini senior Ryu Hyunsik lakukan"

"Ryu Hyunsik, ya", Youngwoong mulai menerawang jauh, "Bukankah dia masuk satu tahun lebih awal dengan Yoon Gunwoo? Aku hadir dalam penerimaan intel baru waktu itu, dan aku samar-samar mengingat wajahnya sebagai panitia penerimaan"

"Benar, pak"

"Waktu berjalan begitu cepat. Gunwoo sudah jadi Direktur Utama, dan Hyunsik juga sudah jadi ketua salah satu tim dari gabungan Divisi Pasukan Khusus"

Memikirkan betapa beratnya hidup, Youngwoong terus berusaha bersikap lebih kuat daripada biasanya. Dia tidak mau orang-orang melihat sisi lemahnya karena dia adalah seorang pemimpin yang kehadirannya juga keputusannya diharapkan dapat memecahkan sebuah masalah.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang