PAGE 10

191 33 11
                                    

"Yakin ini tempatnya?", kata Brian seraya menutup pintu mobil.

Kali ini Brian hanya bersama dengan Dowoon dan Jae. Mereka bertiga dihadapkan dengan plakat raksasa bertuliskan 'Seoul National University' yang berlokasi di Gwanak, Korea Selatan.

"Tentu, aku sudah melakukan beberapa kali cek ulang", jawab Jae.

Mereka datang kemari, berpura-pura untuk menjadi mahasiswa selama sehari. Identitas baru telah dikantongi dan segala perlengkapan telah disiapkan sebelumnya.

"Yoo Jeongyeon, 1 November 1996, lahir di Suwon, Computer science and engineering", ujar Brian.

Saat ini merupakan kelanjutan dari episode mencari seorang player fortnite yang memiliki username 'Lala'. Kemarin malam Jae dan Dowoon berhasil mendapatkan sebuah data diri yang memaksa mereka untuk mengunjungi tempat ini.

"Karena kita berhadapan dengan seorang mahasiswi, aku meminta identitas baru kepada Sungjin. Kita harus membaur dan mencoba untuk jadi temannya. Lalu mencari tahu apakah Monster Mind ini bukanlah sekedar omong kosong remaja labil", lanjut Jae sebelum melangkah terlebih dahulu.

Ketiganya tentu tidak luput dari perhatian civitas kampus. Dilihat dari gadis-gadis yang sesekali menengok, berbisik, dan terkejut. Bahkan beberapa dari mereka tidak segan untuk memberikan senyum malu-malu selagi mereka berpapasan. Dowoon sangat iri kepada Brian yang sepertinya sudah biasa dengan situasi seperti ini.

Tidak butuh waktu lama, mereka berhasil menemukan perempuan itu. Berambut pendek, terlihat pendiam dan arogan. Dia cukup tinggi meskipun Jae tahu sosok itu akan tetap mungil jika berdiri disampingnya. Jae sebenarnya mulai ragu karena ia membayangkan figure yang kikuk, berkacamata dan berantakan. Kurang lebih seperti dirinya.

Suasana perpustakaan saat itu masih sepi karena sedang memasuki jam istirahat siang, mahasiswa sepatutnya tidak berada di kelas, dan merenung kantin atau tempat-tempat lain saat ini. Jae melihat dari kejauhan, Dowoon yang mengambil duduk tepat di depan Yoo Jeongyeon. Dowoon mengamatinya dengan seksama. Tiga buku catatan, alat tulis lengkap, dan lembar hasil kuis beberapa mata kuliah. Agaknya Dowoon percaya kalau Jeongyeon mampu membuat tiruan dari sebuah malware. Transkip nilainya benar-benar bagus.

"Ehm. Permisi, apa kau mahasiswi ilmu komputer? Bisa kau jelaskan padaku apa arti bahasa program ini?"

Dowoon memberikan secarik kertas berisi deretan angka dan huruf dan simbol-simbol, atau singkatnya adalah cuplikan dari kode malware monster mind.

Jeongyeon melihat sekilas secarik kertas itu dan memandang Dowoon dengan ekspresi kaget, mungkin, "Maaf, aku kurang tahu. Dapat darimana?"

"Oh, potongan ini ada di buku wajib fakultas. Kare-"

Sebelum Dowoon menyelesaikan pernyataannya, Jeongyeon mengambil buku itu dan melihat judulnya, 

"Oh, mahasiswa baru?"

"Ah iya, aku ada di tahun pertama", jawab Dowoon, "Hmm sebetulnya aku kurang familiar dengan lingkungan kampus, bisakah kakak membantuku?"

Jeongyeon terlihat berpikir sejenak untuk menimbang-nimbang sesuatu, "Baiklah...aku juga tidak terlalu sibuk"

Sesungguhnya tidak butuh waktu lama untuk Dowoon dan Jeongyeon untuk menjadi tidak canggung. Keduanya mampu berbaur dengan baik.

"Hei, omong-omong soal secarik kertas berisi bahasa kode komputer tadi, sebenarnya aku sudah tahu apa itu", kata Dowoon tiba-tiba memecah kesunyian, "Monster mind. Salah satu malware yang paling mematikan dan rumit"

Dowoon kemudian melanjutkan narasinya, "Itu catatan milikku. Aku sengaja masuk kesini untuk mengembangkan kode-kode tiruannya, tapi ternyata mahasiswa ilmu komputer Universitas Seoul tidak begitu pintar ya. Senior sebagai mahasiswa lama saja kalah telak dengan mahasiswa baru sepertiku. Aku kecewa"

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang