Beberapa jam yang lalu
Sedari tadi ia terus bertanya ke dalam batinnya. Tentang sesuatu yang paling mengganggu insting warasnya. Bagaimana jika tindakan yang ia lakukan berubah kacau?
Menjadi bagian dari pekerjaan yang membutuhkan skill khusus menuntutnya untuk selalu fokus dan prefeksionis. Apalagi jika peran yang diemban sangat krusial, paranoid sontak menguar tanpa bisa ditahan.
Hari ini seorang Choi Youngjae mendeklarasikan dirinya supaya menjadi lebih berguna didalam tim. Dia tahu bahwa setiap kata-kata harus dipertanggungjawabkan. Dan Youngjae menyesal karena ini pertama kalinya ia mengalami kontak fisik dengan properti target jika biasanya ia hanya melakukan pengamatan situasi jarak jauh dan mengalihkan perhatian apabila situasi mereka sudah diujung tanduk kegagalan. Lagipula bagian ini akan lebih efektif jika dilakukan dari dekat. Jinyoung dan Mark kali ini bekerja sama dengannya.
Mark 'Yi En' Tuan biasa disebut sebagai keajaiban didalam tim. Karena hanya dengan jari-jarinya, dia bisa membuat ratusan target kewalahan. Dunia maya adalah taman bermainnya. Merusak, melumpuhkan, dan menghancurkan software bukanlah hal yang sukar untuk dilakukan.
Sedangkan Youngjae adalah esensi penting. Dia lahir bersama dengan kemampuan penyamaran mengagumkan. Jika salah satu anggota tim bermasalah, Youngjae adalah orang yang dengan heroik mampu menyelamatkan keadaan. Fakta yang tidak pernah diketahui orang banyak adalah dia pernah menerima pelatihan secara resmi. Ceritanya cukup panjang. Youngjae selalu menolak untuk menceritakan kisah itu kembali, bahkan untuk dirinya sendiri.
Berbekal sertifikat pelatihan khusus sebagus itu, dia dipercaya sepenuhnya oleh Im Jaebum. Youngjae tahu jika dia tidak boleh mengecewakan temannya. Maka dari itu, hari ini dia harus yakin semuanya akan berjalan dengan lancar.
Tenggelam ke dalam pikirannya sendiri membuat dirinya tidak sadar jika sudah sampai dititik saluran air akses pintu masuk. Ada satu yang mudah untuk dibuka dan berukuran cukup besar. Terletak disebelah tangga besi curam milik toko kosmetik ternama. Tanpa membuang waktu lagi, Youngjae menjatuhkan dirinya ke bawah.
Suara percikan air teredam kebisingan ibu kota. Noda lumpur merangkak sampai ke lututnya yang dilapisi celana jeans hitam. Langkah berlarinya sedikit terhambat dengan laju saluran air, sepatu conversenya basah membuat pria ini ingin menggaruk sela jarinya yang gatal luar biasa.
Youngjae melewati setiap belokan dengan pasti, hasilnya tidak tidur semalam suntuk demi menghapal rute. Kemudian dia berhenti ditengah-tengah lorong dan menengadahkan kepala melihat langit-langit yang anehnya bukan permukaan aspal melainkan, besi?
Dia mengeluarkan GPSnya sekali lagi. Memeriksa, memanjat tembok bata menggunakan alat bantu, dan memotong langit-langit itu seukuran badannya. Tidak ada tanda-tanda orang yang berjaga. Youngjae masuk dengan tenang, merapikan perlengkapannya dan mengganti pakaian dengan seragam biru tua. Suara pembuangan AC bergema dan memberi sensasi panas kepada kulitnya.
Setelah dirasa semua telah siap, Youngjae keluar dari pintu ruangan yang mirip gudang semi terbuka ini. Lorong-lorong yang lain hanya lebih terang sedikit. Youngjae mengingat, bagaimana dia pernah terjebak di sini. Di dalam ruangan redup, terpaksa memeriksa dokumen-dokumen yang sama sekali tidak penting. Dia mengatupkan rahangnya. Geram karena secercah masa lalu itu datang tiba-tiba.
Youngjae membuka suatu ruangan menggunakan kunci yang ia bawa. Suara decitan pintu menandakan kuncinya yang cocok!
Sudah kuduga mereka tidak menggantinya sama sekali, batin Youngjae.
Penjaga disini memang hanya sedikit karena pihak DAF sudah memiliki sistem keamanan sendiri di gedung headquarter. Youngjae menyayangkan keputusan mereka karena mesin-mesin ini bisa dihubungkan ke pusat asal bisa ditangani dengan benar. Sungguh tidak sia-sia dia pernah terkurung selama tujuh bulan disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETED
FanfictionGot7 x Day6 fanfiction Mystery, Crime, and Thriller AU Ketika berbohong akan tercipta kebohongan yang lain untuk menutupi dusta yang telah lalu. Kita semua hidup dalam kepalsuan. Semua yang nampak hanyalah ilusi dan delusi semata. Sebuah sekat denga...