PAGE 63

86 17 1
                                    

Lee Junhyeok, pria yang sedang menyetir mobil di wilayah Ibu Kota Seoul ini semakin merasa gugup ketika mobil yang dikendarainya semakin dekat beberapa meter dengan perusahaan militer swasta itu. Dua sisi dalam otaknya masih terus berdebat soal apakah bijak melakukan hal ini.

Kurang lebih jam dua siang kemarin, Kim Yiseul menghubunginya kembali. Tentu saja Junhyeok sudah paham kalau rekannya itu pasti membutuhkan sesuatu. Seperti saat sebelumnya ketika Yiseul meminta CV dari mantan kapten mereka, Hwang Eunsang.

Tapi kali ini ada yang beda. Rekan kerjanya itu tidak meminta informasi lagi, melainkan menyuruh Junhyeok untuk melakukan sesuatu. Awalnya sudah pasti Junhyeok menangguhkan permintaan itu. Memasuki gedung pusat DAF sih oke saja. Tetapi kalau disuruh untuk membuka komputer pribadi milik dewan direktur, ya tolonglah agak waras sedikit kalau memerintah orang.

Kim Yiseul lantas menceritakan jika selama ini dia aman Bersama dengan Sungjin, Hyunsik, dan kelompok Jaebum. Dia juga membeberkan keterlibatan Gunwoo dalam seluruh masalah itu. Tapi, Yiseul tidak menceritakan detail lengkapnya karena hanya akan menghabiskan waktu. Jadi penjelasan sisanya akan dijelaskan seusai operasi kali ini.

'Memang wanita culas', Junhyeok tentu merasa jengah dengan rekannya itu, 'Kalau saja aku tidak penasaran, aku tidak akan menuruti maumu'

Junhyeok hanya menyiapkan alasan berupa kunjungan kerja. Tapi dia masih belum tahu detailnya. Jadi Yiseul akan menunggunya di sana dan memberi instruksi lebih lanjut.

"Tidak bisa kasih tahu sekarang apa saja yang harus kulakukan disana?"

Yiseul yang terhubung dengan sambungan ponsel itu langsung menjawab, "Tidak bisa. Sudahlah, datang kesini saja seperti pengunjung biasa. Aku akan menemuimu di lobi"

Lantas komunikasi itu diputus sepihak. Membuat Junhyeok mengeluarkan sumpah serapah.

Tak lama, mobil yang dikendarai Junhyeok sudah sampai di depan gedung itu. Dia melambatkan lajunya dan melipir menuju gerbang utamanya. Tepat saat itu, ada dua petugas penjaga gerbang masuk utama yang menghentikan kendaraannya.

'Baiklah, bersikap seperti biasa saja'

"Ada identitas?", salah satu petugas itu menagihnya setelah Junhyeok membuka kaca jendelanya. Pria itu langsung menunjukkan sebuah kartu penduduk beserta kartu identitas kepolisian.

Pangkat Lee Junhyeok memang tidak tinggi, tetapi posisinya sangat penting. Divisi terorisme terdiri dari beberapa tim, dan dia memimpin salah satunya. Jadi pangkat Junhyeok tidak bisa dianggap remeh begitu saja jika dibandingkan dengan petugas keamanan penjaga gerbang seperti ini.

Penjaga gerbang itu menanyai Junhyeok sembari melakukan semacam pemindaian terhadap kedua kartu yang dipegang, "Ada perlu apa kemari?"

"Pertemuan rutin"

Setelah kartunya dikembalikan dan gerbang dibuka, Junhyeok tanpa pikir panjang langsung masuk dan menjauh dari tempat itu. Mobilnya diarahkan untuk parkir di lobi depan karena Yiseul bilang mereka berdua tidak akan lama-lama disini.

Junhyeok membuka pintu mobil dan mendapati kondisi gedung DAF sangat ramai saat ini. Banyak mobil terparkir pada lobi. Orang-orang yang berpakaian serupa yaitu jas berwarna hitam memenuhi pandangan mata.

Kemudian pria itu mencari keberadaan Yiseul di dalam lautan manusia ini. Merasa menemukan jalan buntu, Junhyeok hanya terus menerobos sampai ke pintu utama. Disana, tidak seperti orang-orang lain, dia sempat dihentikan oleh security yang berjaga di pintu depan. Petugas polisi itu bingung karena hanya dirinya saja yang dicegat oleh pihak keamanan.

"Permisi", ujar si petugas, "Apa keperluan Anda kemari?"

Junhyeok mengamati tubuh petugas itu yang lebih tinggi dan kekar darinya, "Pertemuan ru- rutin"

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang