PAGE 53

108 19 0
                                    

Tidur selama empat jam memang dirasa tidak cukup bagi kebanyakan orang. Sama halnya dengan Younghyun yang sepertinya masih ingin kembali ke atas kasur dan tidak melakukan apa-apa. Apalagi dia dikenal sebagai orang yang tidak bisa menahan kantuk. Dimana ada kesempatan untuk tidur, dia akan langsung terlelap.

Kebiasaan seperti ini pun kerap mengganggunya. Kadang di saat Sungjin membutuhkannya, Younghyun malah tidak bisa dihubungi. Jelas hobi tidur ini harus dikurangi.

Maka, daripada terus berbaring, empat jam setelah tidur, dia memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Dia mengucek kedua mata yang masih diselubungi oleh rasa kantuk, dan berjalan lemas ke arah suara berisik yang terdengar dari ruang tengah.

Di sana, Jaebum dan Sungjin sudah berganti pakaian dan duduk tepat di tengah ruangan. Ada dua gelas kopi yang setengah kosong, menandakan keduanya yang sudah ngobrol agak lama.

"Oh, Younghyun-ah! Duduk sini"

Sungjin menyapanya dan dengan segera menyuruhnya untuk bergabung. Dia ragu-ragu untuk bergabung bersama mereka. Sebenarnya Younghyun agak kurang nyaman dengan Jaebum karena dia masih belum kenal dekat dengannya.

Setelah mengambil posisi duduk yang nyaman, Younghyun menaikkan kedua tangan di atas meja. Matanya melirik kopi yang masih mengeluarkan asap hangat itu. Dia rindu dengan rasa es kopi Americano yang biasa dibelinya setiap waktu. Younghyun bisa saja membuatnya sendiri, tapi saat ini dia ragu apakah sudah diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman seperti itu.

"Bagaimana perasaanmu? Sudah merasa baikan?", tanya Sungjin.

Sementara Jaebum beranjak pergi, Younghyun lantas menjawab, "Sudah sangat baik. Kurasa aku sudah bisa melakukan olahraga ringan seperti jalan cepat"

Sungjin tersenyum dan mengangguk mengerti, "Syukurlah. Ini juga berkat dokter Kang"

Younghyun harus memandang Sungjin curiga saat itu karena temannya memberi senyum yang aneh, seperti senyum menggoda atau mengejek atau bisa jadi keduanya.

'Jangan bilang kalau Dowoon memberitahu Sungjin kejadian tadi malam?', pikirnya, 'Mati aku kalau semua orang tahu'

Lamunan Younghyun dihentikan oleh kedatangan Jaebum. Pria itu membawa segelas air putih dingin. Younghyun kira awalnya air itu untuk Jaebum minum. Nyatanya, dia malah menaruh air itu di depan Younghyun.

"Minumlah supaya tenggorokanmu tidak kering", ujarnya.

"Ah, tidak perlu repot-repot. Terima kasih"

Sungjin memperhatikan rona wajah Younghyun yang sudah sepenuhnya kembali, meskipun dia masih bisa melihat kantung matanya yang semakin parah, "Kalau saja Youngjae tidak menemukan dokter itu, kau pasti sudah beneran meninggal"

Younghyun meletakkan gelas kembali ke meja setelah meminumnya barang seteguk.

'Benar juga. Urusanku dengan Jaemi masih belum selesai. Ngomong-ngomong, kemana orang itu ya?'

"Kemana dokter Kang? Aku belum melihatnya pagi ini"

"Sedang kerja, ternyata dia punya tempat praktek di Jingwan dan dekat daerah sini juga", jawab Sungjin.

Younghyun masih terus mencerca pertanyaan, "Lalu Youngjae"

"Mengantarnya", Jaebum mengambil alih jawaban itu, "Dia selalu mengantar dokter Kang untuk pergi bekerja, sambil mengawasinya dan mengawalnya kembali kesini jika urusan di rumah sakit sudah selesai"

Pemuda itu lantas diam. Terlalu banyak rencana dan ide-ide baru yang memasukki otaknya, menunggu untuk disortir. Sudah jelas bukan sebuah kebetulan belaka Youngjae bertemu dengan Jaemi. Rumah sakit tempatnya bekerja yang terletak tidak jauh dari markas dadakan ini semakin menguatkan prasangka Younghyun.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang