PAGE 41

112 25 7
                                    

Ruangan itu terletak tepat di ujung lorong yang diapit oleh ruangan eksekutif lain. Masing-masing interior di tiap ruangan sama yaitu dominan berwarna putih dengan langit-langit yang tinggi. Wakil Direktur Kang Youngwoong berhenti tepat di depan meja resepsionis untuk direktur utama. Seorang wanita cantik berkostum formal dan rapi segera berdiri sekaligus memberi salam.

"Pak wakil direktur", katanya, "Ada yang bisa saya bantu?"

Wajah Youngwoong menjadi masam, "Saya ingin bertemu dengan direktur, kalau diijinkan, saya ingin menemuinya sekarang juga. Mohon diingat bahwa pertemuan ini tidak bisa ditunda karena hal yang akan saya sampaikan itu cukup penting"

"Mohon maaf, Pak. Tetapi pak direktur berpesan kepada saya untuk jangan diganggu. Beliau sedang ada diskusi penting didalam"

Habislah sudah kesabaran dari Youngwoong. Dia tahu jika marah-marah dalam usia lanjut sangat tidak bagus. Usahanya dalam menahan emosi menjadi sia-sia karena ulah direktur mudanya yang membuat sakit kepala ini. Rasanya sama saja seperti mengasuh remaja dalam masa pubertas.

"Dobrak pintunya untukku", Youngwoong memerintah empat pengawal setia yang ikut serta bersamanya.

"Pak, tunggu dulu!", wanita itu sempat keluar dari bilik meja untuk mencegah kelima pria yang membuka pintu secara paksa. Namun, sebelum dia berhasil, wakil direktur beserta rombongan sudah berhasil melangkahkan kaki ke dalam.

Orang-orang itu disambut pemandangan Gunwoo yang sedang duduk di kursi kerjanya, dua tangan ditangkupkan dan digunakan untuk menyangga dagu. Dia nampak berpikir. Di kursi depan, ada sekretarisnya yang mengekor kemana-mana, Hwang Hana, wanita yang dikenal selalu disiplin dan sigap. Wanita itu langsung berdiri, dan berdiri sopan menghadap wakil direktur ketika sebelumnya duduk bersandar dengan santai.

Yoon Gunwoo melotot dan merasakan buih-buih amarah mulai memuncak, tapi hal itu dapat dikendalikannya dengan baik, "Loh, wakil direktur? Apa maksud Anda memaksa masuk ke dalam ruangan ini? Saya sedang tidak ingin menerima kunjungan"

Sementara Youngwoong hanya berdecak tidak percaya. Tentu saja, dia akan berlagak seperti seorang pemimpin yang tegas dan hanya bicara formal karena sedang banyak agen di ruangan ini.

"Anda tahu ini tindakan tidak sopan, kan?", direktur itu melanjutkan, "Tolong, segera keluarkan Wakil Direktur Kang dari ruangan ini. Saya akan menemui Anda di lain waktu"

Mendengar perintah itu, dua ajudan dari Yoon Gunwoo segera mendekati Kang Youngwoong yang berdiri diseberang ruangan. Tidak membiarkan hal itu terjadi, empat pengawal dari Youngwoong mengambil posisi di depan bosnya. Seakan menghalangi dua ajudan yang berjalan menuju arah mereka.

Semuanya seketika berhenti. Ruangan menjadi lebih dingin dari sebelumnya. Tanpa ada suara dan gerakan satu inci pun.

"Apa maksudnya ini Wakil Direktur Kang?", tanya Gunwoo dengan nada dinginnya.

Salah satu sudut bibir dari Youngwoong sedikit terangkat, "Tidak usah khawatir, pak direktur. Saya tidak ada niatan yang buruk. Saya hanya ingin menanyakan sesuatu yang krusial"

Ada jeda lama sebelum Gunwoo menjawab, "Apa itu?"

"Kemana Park Sungjin dan Ryu Hyunsik?"

Gunwoo tidak menjawab, maka dari itu Youngwoong pun meneruskan, "Terakhir kali kulihat mereka keluar dari ruangan Anda dan berkata bahwa timnya dibubarkan. Saat ini, mereka tidak ada dimanapun"

"Kalau soal itu kenapa bertanya kepada saya? Siapa tahu mereka berdua sedang cuti berpergian atau sedang sakit, kan?"

"Meskipun Anda tidak suka dengan mereka, bukan berarti harus mendobrak apartemen pertugas Park dan Ryu tanpa surat perintah resmi, kan?", Youngwoong tertawa miris, "Tidak usah bersembunyi lagi pak direktur. Saya sudah mengerti apa tujuan Anda"

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang