Rencana terpaksa harus diganti.
Awalnya hanya Jinyoung, Mark, Sungjin, dan Wonpil yang akan masuk ke dalam gedung teater. Tetapi Wonpil harus digantikan oleh Kim Yiseul. Yang lain pun mau tidak mau setuju karena sebuah alasan yang mendadak tercetus sejak matahari tepat berada di atas kepala.
Siang itu, hari dimana acara amal musikal drama diadakan, Sungjin mengantar Yiseul untuk melihat-lihat beberapa rute jalan di sekitar gedung Hongkong Cultural Center. Mereka berjalan beriringan seiring waktu terkikis. Tangan Sungjin berkali-kali menunjuk samping kanan dan kiri selagi mulutnya tidak berhenti mengoceh. Sedangkan Yiseul hanya menjadi pendengar yang setia.
Ketika berhenti di depan gedung teater, Yiseul menghentikan langkahnya. Bukan karena memberi jalan kepada agen pengatur acara yang keluar masuk gedung, tetapi karena dia melihat seseorang yang amat sangat dia kenal.
"Kapten?"
Yiseul menghampiri pria yang baru saja turun dari mobil tersebut. Si pria awalnya menghiraukan sapaan itu karena Bahasa Korea memang tidak digunakan disini. Namun, pria itu baru sadar jika itu sama sekali bukan halusinasi. Dia melihat Kim Yiseul berlari mendekatinya.
"Tunggu dulu", ucap pria itu ramah, "Petugas Kim? Benar, kan?"
"Ya! ini aku Kim Yiseul. Apa yang kapten lakukan disini?"
Sebelum pria yang dipanggil kapten oleh Yiseul itu menjawab, wanita itu melihat Sungjin yang berdiri di sampingnya, "Oh iya, ini Park Sungjin"
Sungjin memberikan ajakan untuk berjabat tangan dengan pria itu, "Park Sungjin"
"Hwang Eunsang, Kapten kepolisian Dobong-Gu di Korea", si pria membalas jabat tangan itu.
Pikiran Sungjin sedikit menghilang ketika mendengar nama itu, otaknya berkata jika nama itu pernah dia dengar, tapi dimana? Dia tidak tahu. Sungjin akan memikirkannya nanti.
"Aku termasuk penyelenggara acara di gedung ini", kata Eunsang memberi tahu, "Acara amal yang berbentuk teater musikal. Penyelenggara utamanya adalah temanku, dia pengusaha mobil Jerman, Bayerische Motorenwerke"
Eunsang melanjutkan, "Aku ditawari untuk bekerja sama menjadi donatur diacara amal ini. Sekalian aku ingin berlibur dan mengambil cuti"
Mantan atasan Yiseul itu mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam gedung. Sepertinya saat ini mereka sedang mempersiapkan tempat sebelum nanti malam acara diadakan.
Eunsang kembali bertanya, "Lalu kalian berdua sedang apa? Liburan? Mau berkunjung ke Kedutaan Besar?"
"Aku dan Sungjin menggantikan temanku yang tidak bisa hadir nanti malam disini. Mereka dari perusahaan penyedia jasa", Yiseul terpaksa mengatakan kebohongan. Tidak mungkin Yiseul membeberkan jika dia disini untuk bekerja, meskipun kapten ini sangat dia percaya.
"Oh benarkah? Kalau begitu kalian beruntung", kata Eunsang, "Aku akan dengan senang hati mengajak kalian melihat persiapannya"
---
Setelah ketiganya masuk, mereka harus melewati lobi utama terlebih dahulu. Beberapa perabot ditata sedemikian rupa dan garis pembatas juga mulai dipasang. Poster dengan nama orang-orang kaya –sebagai donatur- digantung mengelilingi dinding bergaya klasik.
Sungjin memperhatikan banyak petugas berseragam yang sepertinya sedang mendiskusikan dimana sudut yang apik untuk melakukan pemeriksaan keamanan.
'Jadi memang akan ada pemeriksaan ketat'
Park Sungjin kembali melihat sekelilingnya, 'Akses darurat ada dua, masing-masing disebelah kanan dan kiri'
'Jendela samping lorong terlalu tinggi, tidak bisa dinaiki'
KAMU SEDANG MEMBACA
JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETED
FanfictionGot7 x Day6 fanfiction Mystery, Crime, and Thriller AU Ketika berbohong akan tercipta kebohongan yang lain untuk menutupi dusta yang telah lalu. Kita semua hidup dalam kepalsuan. Semua yang nampak hanyalah ilusi dan delusi semata. Sebuah sekat denga...