Page 54

103 23 0
                                    

Keesokan harinya setelah insiden yang melibatkan identitas Jaemi, semuanya kembali normal. Terlepas dari keadaan mereka yang masih harus sembunyi, tidak ada konflik internal lagi yang harus diselesaikan. Hal ini membuat semuanya merasa kehilangan beban di atas pundak barang sedikit.

Sekarang yang perlu dipikirkan adalah bagaimana caranya membalikkan keadaan. Mereka tidak mungkin terus bersembunyi. Memang Jaebum dan teman-temannya memiliki banyak rencana cadangan termasuk tentang tempat persembunyian, senjata, dan perbekalan. Tetapi, lama-kelamaan, fasilitas seperti ini bisa saja habis.

Mereka harus sadar bahwa yang mereka hadapi adalah perusahaan militer swasta terbesar di Asia yang mendapat sokongan dana dan tenaga dari pemerintah Korea Selatan secara langsung. Kumpulan karyawan intel gadungan dan mafia penyelundup barang gelap tidak bisa disandingkan dengan perusahaan itu. Perbedaannya terlalu jauh.

Mereka semua berkumpul di ruang tengah kecuali Kang Younghyun yang saat itu harus berbaring kembali karena jahitannya terbuka, akibat dari banyak tingkah.

Seperti biasa, satu lampu LED berkekuatan 15 watt dinyalakan tepat diatas meja tengah. Sementara di atas meja kayu berbentuk lingkaran yang cukup besar itu tergeletak berbagai macam benda yang akan mereka gunakan di misi berikutnya.

Sebut saja handphone dan laptop baru, berbagai macam seragam pekerja umum di Korea Selatan, perangkat earpiece, pistol otomatis, dan gelang pelacak lokasi.

Jaebum tetap berdiri disamping meja. Dia melihat teman-teman di sekelilingnya sudah siap untuk mendengarkan instruksi.

"Jadi, hal yang harus kita lakukan kali ini adalah mengantar benda ini ke Hongkong dengan aman"

Jaebum mengangkat selebaran kertas yang berhasil diambil Younghyun pada misi sebelumnya. Lembaran notasi musik itu akan diberikan kepada tunangan Han Hyujin.

"Kita berharap saja supaya tunangannya mau menerima kenyataan kalau pria yang dicintainya itu terlibat dengan pembunuhan", lanjut Jaebum, "Lalu kita ajak dia agar mau bekerja sama dengan kita. Bagaimanapun caranya, kita harus meyakinkannya"

Sungjin mengangguk setuju dari tempat duduknya, "Ya, setelah itu kita tinggal arahkan wanita itu untuk menyerahkan notasi musik ini ke kepolisian"

"Kedengarannya cukup mudah", Bambam dari pojok ruangan yang sama berkomentar sambil mengutak-atik pistol barunya.

"Memang, terdengar mudah", sahut Jaebum, "Tapi, kita tidak bisa melakukan ini secara gamblang. Orang-orang DAF sudah tahu wajah kita semua dan orang-orang itu juga tidak akan berhenti untuk mencari kita"

Sungjin pun menambahkan penjelasan Jaebum, "Jika ada beberapa dari kita dijebloskan ke penjara, masih ada kemungkinan kita bisa bebas dengan membayar atau pun kabur dari sana. Tapi, kalau perintahnya eksekusi ditempat, tidak ada harapan lagi. Hidupmu berakhir"

Hyunsik agak gugup ketika Sungjin memberikan peringatan itu, tetapi dia tetap berusaha berbicara dengan benar, "Kudengar si Gunwoo juga bekerja sama dengan kelompok teroris bernama Atalanta, jadi orang yang harus kita dihindari juga cukup banyak"

"Tepat sekali. Lalu bagaimana status di Jingwan, Jinyoung-ah?", tanya Jaebum.

"Kemarin aku berkeliling Jingwan sampai perbatasan", jawab Jinyoung, "Kondisinya berbahaya. Banyak cctv, baik di rambu lalu lintas mau pun kendaraan-kendaraan muatan besar. Pada waktu itu aku juga melihat beberapa orang mencurigakan ditempatkan di beberapa critical position. Gerbang tol, stasiun kereta, terminal, dan perusahaan taksi. Tempat kita mulai tercium"

"Kita tidak bisa lewat bandara dari Jingwan ke Hongkong langsung", suara Jaebum terlihat makin putus asa disini.

Kemudian dia nampak berpikir sejenak. Awalnya dia memang sudah mendiskusikan rencana dengan Sungjin, Hyunsik, dan Yiseul. Tetapi sampai sekarang dia masih kebingungan dan ragu. Apakah dia harus menjamin nyawanya lagi dalam tindakan kali ini?

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang