"Kau pikir Atalanta itu organisasi bodoh? Tentu tidak, kalian hanyalah anak kecil jika dibandingkan dengan kami"
Tombol fast forward ditekan sebentar olehnya.
"Sudah puluhan tahun aku bergabung dengan Atalanta, baru kali ini aku bisa merasa hidup dengan hanya mengejar tujuan kami"
Dengan ditemani satu lampu meja remang yang hampir kehabisan baterai, Mark membuka satu laptop di depannya. Perangkat itu memutar seluruh percakapan Yiseul dengan JYP ketika mereka bersitegang tengah hari tadi.
Setelah memastikan Yiseul sudah berada dalam penanganan yang benar, dan berpamitan dengan Bang Chan, dia langsung kembali ke markas terdekat dan mendengarkan seluruh rekaman audio berulang kali. Mark berpikir sangat keras. Sudah lama dia duduk di sini tanpa mengijinkan salah satu temannya untuk masuk ke dalam ruangan private miliknya.
"apapun yang akan kami lakukan hanya bisa dihentikan oleh Tuhan. Kalau pun Dia ada"
Mark menggaruk rambutnya yang tidak gatal, 'Dia percaya diri sekali'
Dia lanjutkan rekaman audio yang sempat dihentikan sebentar.
"Terima kasih kepada orang yang mengajari kami semua untuk jadi gila. Kalau tidak, kami tidak akan bisa sampai pada titik ini"
Ini dia yang dicari-cari Mark sedari tadi. Kalimat 'orang yang mengajari kami' itu meninggalkan kesan kuat bagi Mark. Siapa dia bagi JYP? Seorang guru? Penyelamat? Atau orang yang menginspirasinya? Kenapa JYP sangat berterima kasih padanya? Begitu banyak tanda tanya yang tidak bisa dijawab.
"Yah, Hwang Hana bisa mengaturnya. Semuanya akan berjalan dengan sangat baik"
Apa jangan-jangan orang yang dimaksud JYP adalah Gunwoo sendiri? Tapi apa logis Gunwoo punya organisasi mafia besar seperti Atalanta? Tidak mungkin, umur Gunwoo jauh di bawah JYP.
Mark memejamkan mata dan berusaha berpikir lebih keras. Tapi bisa juga hipotesis ini benar jika Atalanta diwariskan kepada Gunwoo oleh seseorang.
'Ah tidak tidak, aku berpikir terlalu jauh. Bukan Gunwoo yang dimaksud karena Atalanta ingin DAF untuk diri mereka sendiri', Mark berdecak kesal, 'Gunwoo terlalu mencintai DAF'
Mark akhirnya memutuskan untuk memutar kembali rekaman audionya dimulai saat JYP menemui pimpinan bank itu. Dia mendengarkan dari awal dengan sangat hati-hati. Mencoba menemukan kejanggalan atau apapun yang bisa digunakan sebagai petunjuk.
---
Decitan roda mobil yang bergesekan dengan aspal menjadi latar suara keduanya ketika berbicara. Langit Seoul menggelap disertai kendaraan-kendaraan yang membawa orang-orang pulang dari tempat kerja.
Berkebalikan dengan mereka semua. Sungjin dan Hyunsik malah mengenakan jas yang sangat rapi, lengkap dengan pin badge dan tag identitas DAF. Dua orang pria ini mengendarai mobil sedan mereka menuju gedung tempat mereka bekerja.
Segera setelah penangkapan JYP diumumkan media, kepala penyidik kepolisian langsung memberi perintah istimewa kepada Hyunsik dan Sungjin untuk menangkap Yoon Gunwoo. Tentu saja masih sebagai saksi. Direktur muda itu harus tetap datang untuk memberikan keterangan atas keterlibatannya dengan seluruh persitiwa besar yang terjadi belakangan ini.
"Gunwoo memang sudah gila. Anak itu memang harus segera dihentikan", Hyunsik berkata dengan penuh emosi sambil memukul roda setir yang tidak berdosa.
Setelah keberadaan teroris di Korea Selatan terungkap, Gunwoo disebut namanya sebagai orang yang memiliki hubungan dengan tindakan terorisme tersebut. Karena Sungjin dan Hyunsik sudah tahu jika memang begitu adanya, mereka tidak terkejut sama sekali. Yang membuat mereka heran adalah Gunwoo masih sempat-sempatnya membuat konferensi pers hanya untuk menolak semua tuduhan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETED
FanficGot7 x Day6 fanfiction Mystery, Crime, and Thriller AU Ketika berbohong akan tercipta kebohongan yang lain untuk menutupi dusta yang telah lalu. Kita semua hidup dalam kepalsuan. Semua yang nampak hanyalah ilusi dan delusi semata. Sebuah sekat denga...