PAGE 61

73 19 0
                                    

Pada saat itu, Vernon cepat-cepat berlari menuju penginapan. Dia memilih untuk bergegas kembali supaya bisa beristirahat. Dia harus mandi, berganti pakaian, dan juga makan.

Awan yang tadinya putih sekarang berangsur-angsur menjadi gelap. Tetesan air kian menjadi hujan deras ketika Vernon memasuki gerbang penginapan samurai yang terletak di Desa Nagamachi yang memang mengisolasi diri dari wilayah pemukiman warga. Tentu saja Kodai dan Wonwoo juga turut pamit untuk kembali ke tempat mereka masing-masing. Kodai akan pulang ke rumah keluarga Takada yang terletak bersebelahan dengan kuil. Anak-anak kendo Nagamachi biasa menyebutnya komplek tanah ningrat karena hanya diisi rumah-rumah besar para pemimpin keluarga.

Sedangkan Wonwoo akan kembali ke sarangnya di pavilion pengasingan. Menemui kesendirian dan melaksanakan kewajiban untuk menulis riwayat hidupnya sampai tinta habis. Dia juga bisa sekalian bermeditasi dengan diawasi para pelayan.

Sambil menyingkirkan pikiran-pikiran tentang teman-temannya, dia berlari menembus gerimis yang sekarang menjadi hujan. Tak sampai sepuluh menit, dia sudah menemukan dua jalan bercabang yang dia hadapi ketika pertama kali masuk tempat ini. Patung itu sekarang sudah bersimbah air. Lumut yang menempel menjadi basah dan licin sehingga menambah kesan misterius pada patung perlindungan Budha tersebut.

Vernon lekas mengambil jalur kiri dan terus berlari karena hujannya malah semakin deras, apalagi jarak pondok penginapan dari persimpangan jalan ini tidak bisa dibilang dekat. Dia masih harus menempuh beberapa kelokan jalan. Lapisan tanah pun juga kian basah, membuat Vernon tidak bisa berlari cepat.

Pada dasarnya Istana Nakazawa bentuknya bukan seperti istana yang megah seperti di Eropa atau pun kekaisaran Jepang. Istana Nakazawa adalah sebutan untuk gerbang masuk yang tadi dilewati oleh Vernon dan Xiaojun. Sedangkan bagian dalamnya dikenal sebagai Desa Nagamachi.

Desa itu terdiri dari barisan pepohonan yang membentuk hutan. Pekarangan sepuluh hektar ini letaknya rahasia alias sama sekali tidak ada yang tahu kecuali presiden dan petinggi kepolisian serta tentara. Hutannya dijadikan tempat terlarang untuk dikunjungi karena medan yang berbahaya dan dipenuhi hewan buas. Setidaknya begitulah cara para media disetir oleh pemerintah.

Padahal Nagamachi sudah dirombak oleh mendiang Akira Kawamoto menjadi sebuah tempat yang terdiri dari beberapa komplek suci dan memiliki model bangunan tradisional Jepang. Meskipun masih dikelilingi pohon-pohon raksasa, sebagian besar kontur tanahnya sudah diperbaiki sehingga bisa menjadi hunian.

Ada empat komplek besar. Kuil Buddha utama yang terletak dibagian paling atas dari Desa Nagamachi, rumah-rumah tradisional besar milik tiga keluarga Utama pemimpin Bushi Hideaki yang tidak jauh dari kuil utama, area pelatihan kendo elit, asrama milik murid-murid, dan penginapan yang jadi satu komplek.

Saat ini, Vernon sedang bergegas menuju penginapan. Meskipun tadi sempat terpeleset berkali-kali, dia bisa sampai tepat waktu sebelum jam dua belas siang tepat.

Tanpa bertanya siapa yang mengetuk pagar, penjaga penginapan langsung membuka gerbang kayu dengan sigap. Sikapnya sangat berbeda dengan penjaga gerbang Istana Nakazawa saat mereka berdua baru datang. Mungkin karena penjaga penginapan itu melihat Vernon punya dua katana yang terpasang erat pada pinggangnya.

"Selamat datang", penjaga itu membuka gerbang dan membungkuk dengan hormat meskipun badannya ikut kehujanan.

Salam itu hanya dibalas dengan anggukan samar yang bisa jadi tidak ketara jelas pada cuaca seperti ini. Vernon melanjutkan langkahnya ke bagian pintu utama penginapan. Bangunan ini tidak nampak tradisional, melainkan memiliki model seperti rumah klasik megah Jepang pada tahun 60-an. Jika mau digambarkan, ini persis seperti hotel yang berada di tengah Kota Kobe tapi dengan gaya yang lebih tua.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang