PAGE 11

163 32 10
                                    


Pagi itu, hampir semua intel berkumpul di lobi utama lantai paling dasar. Setiap kesibukan terpaksa dihentikan karena akan ada pengumuman penting dari dewan direktur Yoon Gunwoo. Beberapa orang sudah berspekulasi bahwa pemberitahuan ini masih ada kaitannya dengan invasi kelompok mafia terhadap DAF yang genap satu minggu berlalu.

Park Sungjin juga kebetulan sedang bertugas di kantor, jadi tentu saja ia tidak akan melewatkan momentum ini.

Seseorang yang bernama Sungjin bisa jadi terlihat sebagai yang paling tidak produktif di kantor, apatis dan tidak tertarik untuk ikut campur. Namun, orang-orang salah mengira. Sungjin dan 'rekan-rekan intel' pribadinya -Jae, Dowoon, Wonpil, Younghyun, dan Jae- sudah mengambil langkah lebih awal dari kepolisian terkait kasus penyerangan ini. Jae, Younghyun, dan Dowoon akan mengurus bagian sabotase software. Sementara Sungjin dan Wonpil tetap mencari informasi mengenai mayat-mayat pelaku penyerangan.

Bunyi layar LCD raksasa yang menyala berhasil menyita perhatian seluruh audien. Mereka berhenti berbicara dan langsung mengarahkan kedua manik mata mereka pada benda elektronik tersebut. Begitu pula Sungjin yang mengurungkan niat untuk menyesap secangkir kopi miliknya.

"Selamat pagi, Domestic Agent Forces"

Ternyata suara itu bukanlah milik direktur Gunwoo langsung, melainkan suara intel lain yang mewakili.

"Kami melaporkan langsung dari jajaran eksekutif. Pemberitahuan darurat ini sehubungan dengan penyerangan salah satu kelompok mafia yang terjadi di DAF. Kami ingin memberitahukan kepada seluruh intel akan perkembangan kasus ini. Investigasi telah diambil alih oleh DAF setelah kepolisian menyerahkan tugas ini secara sukarela"

Sungjin melirik ke kanan dan ke kiri, lalu ia menemukan sosok Kim Yiseul, detektif wanita yang sebelumnya bertanggung jawab akan penyelidikan. Sungjin melihat wajahnya yang kaku dan tegang. Seakan ekspresi itu bisa melubangi layar besar di depannya.

"Menurut hasil yang kami dapatkan saat ini, ada beberapa kemungkinan kelompok kriminal yang berhasil masuk ke dalam radar tim investigasi. Skala pencarian telah dipersempit dan kami telah mendapatkan titik terang tentang identitas pelaku"

Lalu narasi itu dilanjutkan dengan menyertakan beberapa gambar, "Berikut ini adalah foto tiga orang pelaku yang diketahui tergabung sebagai satu kelompok. Pemimpin mereka bernama Im Jaebum, sedangkan beberapa orang lainnya masih belum kami ketahui identitasnya"

Kemudian suara itu melanjutkan dialognya kembali, "Komplotan ini bertanggung jawab akan seluruh penyerangan yang ada, mulai dari sabotase sistem software perusahaan, penembakan, dan pengeboman. Diperkirakan mereka berasal dan berdomisili di Ibu Kota Korea Selatan, Seoul"

"Masih ada beberapa identitas anggota mereka yang belum terungkap. Maka dari itu, kami memohon untuk seluruh intel DAF melakukan wajib lapor apabila melihat atau mengetahui tentang terduga pelaku. Sekian dan terima kasih"

Sungjin lalu menoleh kembali ke arah Yiseul, yang sepertinya sedang menghembuskan nafas dan mengerjapkan matanya beberapa kali. Sungjin jujur merasa heran dengan perubahan perilaku Yiseul. Awalnya wanita itu terlihat sangat antusias dan terkesan diktator dalam menangani kasus ini. Namun, hanya tujuh hari berlalu, kasus sudah dilimpahkan sepenuhnya kepada pihak DAF.

Sungjin tidak lagi memperhatikan bait dari pengumuman-pengumuman tambahan yang disampaikan karena perhatian Sungjin telah tertuju sepenuhnya kepada wanita itu. Dia meletakkan kopinya dan mengikuti Kim Yiseul yang mendadak diam-diam menjauh dari kerumunan.

Sungjin langsung berdiri di depan Yiseul, menggagalkan niat wanita itu untuk pergi. Tepat di lorong yang sepi menuju pintu keluar. Hanya ada mereka berdua dan keheningan sebagai orang ketiga.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang