PAGE 74

67 11 0
                                    

"Bagaimana? Merasa lebih baik?"

Wanita yang akrab dipanggil dokter Kang itu menegakkan kepalanya begitu mendengar seseorang bertanya kepadanya. Dengan tetap duduk tenang dan berselimut wol tebal, Jaemi membenarkan posisi duduknya di kursi yang nyaman.

"Agak lebih baik", jawab Jaemi, "Kenapa aku juga ikut gugup padahal aku tidak ikut andil dalam operasi kali ini"

Younghyun menempati kursi yang ada di depan Kang Jaemi, "Itu wajar. Tapi jangan khawatir, Mark bilang misinya lancar sesuai rencana"

"Aku masih tidak bisa bernafas dengan tenang", Jaemi menyesap secangkir kopi hangat itu dengan was-was.

Younghyun memberikan senyuman kepadanya, "Tidak perlu takut. Tahu tidak? Di depan pintu itu ada dua belas polisi anti teror Seoul yang diberikan oleh Yiseul secara cuma-cuma, teman-teman kita yang tidak ikut ada di ruang tamu dengan senjata api masing-masing, lalu ayahmu memberikan sepuluh orang dari Badan Intel Nasional terlatih kepadamu"

Jaemi tertawa ketika mendengarnya. Setidaknya dia tahu pengawalan di apartemen milik ayahnya ini dibekali dengan banyak personil keamanan terlatih.

Keduanya dikagetkan dengan ketukan lembut yang berasal dari pintu kamar. Sebelum Younghyun menjawab interupsi itu, Kang Youngwoong masuk dengan langkahnya yang pelan namun berwibawa. Senyum terpaku di wajahnya tetapi Younghyun bisa melihat guratan kecemasan tersirat dalam wajahnya.

"Bagaimana kabar putriku ini?", Kang Youngwoong yang baru saja datang ini seketika langsung memeluk Kang Jaemi. Anak perempuan satu-satunya itu juga menerima ayahnya dengan tangan terbuka. Mereka berpelukan erat sebelum akhirnya melepas tautan.

Kang Jaemi membalas pertanyaan ayahnya, "Putrimu yang cantik ini baik-baik saja kok"

"Tumben sekali kau mau memeluk ayahmu. Waktu kau kecil, kau selalu menendang punggung ayahmu ketika pulang"

Jaemi menyuruh ayahnya untuk berhenti karena malu. Mau disembunyikan dimana mukanya apabila Kang Younghyun dengar semua keburukannya semasa kecil.

"Ayah! Jangan bahas itu dong"

Sementara itu Younghyun mau tidak mau ikut tersenyum melihat interaksi ayah dan anak ini. Lelaki itu berdiri dengan canggung karena tidak tahu harus bersikap seperti apa ketika menghadapi wakil direktur DAF Kang Youngwoong. Apalagi ketika orang ini tahu kalau Park Sungjin memperkerjakan orang secara ilegal.

"Terima kasih kalian sudah mau menjaga Kang Jaemi. Selama ini dia saya sembunyikan supaya orang-orang tidak ada yang tahu. Tapi sepertinya musuh lebih culas daripada kami"

Younghyun menjawab, "Tidak masalah, pak"

Pada awalnya Younghyun hanya terseret dan menganggap masalah ini merupakan pekerjaan dari Sungjin yang nantinya akan berbuah uang. Saat ini, perasaan empati tumbuh melejit dari dalam dirinya. Younghyun mulai melakukannya karena murni peduli.

"Setelah ini aku ingin berbicara dengan kalian semua. Aku akan menemui Menteri Pertahanan juga presiden begitu mendapat ijin dari Blue House. Kapan interogasinya akan dilaksanakan?"

"Jika sesuai jadwal maka akan dilaksanakan malam ini"

"Baiklah, Kang Jaemi harus ikut menghadap presiden setelah JYP dan Gunwoo dinyatakan bersalah. Dengan begitu, Gunwoo akan kehilangan jabatan direktur utama", Kang Youngwoong menatap mata putrinya dengan tajam, "Namun, kita berdua harus tetap siap akan konsekuensinya"

Kang Youngwoong melanjutkan sementara Younghyun dan Jaemi mendengarkan dengan hati yang berdebar-debar, "Untuk mengakhiri semuanya, Ijin perusahaan sepertinya akan kuhapus. DAF akan dibubarkan"

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang