PAGE 36

99 18 2
                                    

Direktur Yoon Gunwoo merasa harus menyegarkan tenggorokannya. Beberapa gelas air putih hari ini sangat tidak cukup untuknya. Sampai tiba-tiba kenangan penatnya setelah berlatih keras di akademi pelatihan intel tidak bisa dibandingkan dengan rasa lelah saat dia duduk dan berpikir sebagai seorang pimpinan perusahaan.

Sepertinya rasa letih itu terlalu kental sehingga ketua divisi IT Cho Haneul mampu melihat keadaan direktur yang frustasi.

"Apa sedang ada masalah?"

"Banyak", jawab Gunwoo singkat.

Lalu keadaan kembali hening. Haneul paham Gunwoo masih terbilang sangat muda untuk menjalankan tugas sebagai seorang direktur, jadi sebisa mungkin dia tidak menghakimi atau pun terlalu menekannya. Karena tidak ada balasan lagi setelah itu, Haneul hanya menunggu dengan setia bagaikan anjing peliharaan direktur.

"Bedebah itu, Han Hyujin", Gunwoo mengusap pelipisnya, "Seharusnya aku tidak meremehkannya"

"Bukannya Anda sudah menyingkirkannya? Ledakan mobil di Hongkong itu kan? Ada sesuatu yang terjadi?"

"Ya, benar dia sudah mati. Seharusnya tidak perlu menjadi masalah. Tapi, dia meninggalkan sesuatu yang bisa mengancamku"

Badan Haneul semakin condong ke depan, "Hal seperti apa yang mengancam Anda?"

"Sesaat sebelum mobilnya meledak dia--, dia mengirim sebuah pesan singkat kepadaku"

Gunwoo membuka iPad berwarna hitam gelap miliknya, dengan gamblangnya diletakkan di atas meja yang kemudian layarnya menunjukkan sebuah potongan pesan singkat

Dasar amatir.

Kau kira semuanya akan berakhir begitu saja jika aku terbunuh?

Tidak akan kubiarkan itu terjadi.

Aku bisa menjebloskan kau ke penjara hanya dengan satu bukti milikku

"Pak direktur. Ini bisa jadi masalah besar"

"Ya, sangat besar", ujar Gunwoo sepakat. Lalu dia melanjutkan, "Kita tidak bisa tinggal diam"

"Kita?", kepala divisi itu tertawa heran, "Tapi kan Anda yang punya masalah ini? Bukankah, saya tidak terlibat dalam rencana ini lagi?"

Gunwoo pun tidak mau kalah. Dia mengeluarkan senyuman terbaiknya, "Oh begitu? Kalau aku tertangkap, kau juga tertangkap. Tidakkah kau sadar, polisi akan menyelidiku riwayatku dan menemukan banyak sekali nama-nama yang menarik. Termasuk namamu"

Sekarang keadaan berbanding terbalik. Cho Haneul tiba-tiba merasa tidak senang dengan berada disini.

"Maka dari itu, aku memanggilmu kesini. Kita harus menyusun rencana baru"

Karena Haneul tidak menunjukkan respon atas pernyataan itu, Yoon Gunwoo langsung menyampaikan apa niatnya, "Kemarin, rencana kita yang seharusnya bisa berjalan lancar, malah diketahui oleh tim Sungjin. Dia menunjukkan ketidakpercayaan kepada keputusan perusahaan dan ini bisa dianggap sebagai aksi membelot"

Sementara pria yang berada diseberang meja direktur hanya diam membisu. Sinar matahari juga mulai masuk dari celah penutup jendela. Cahaya berwarna jingga terang yang menandakan malam akan segera tiba tidak lama lagi.

Gunwoo melonggarkan dasinya yang terlihat mencekik dirinya, "Aku belum mendapat informasi yang detail dari kelompok teroris yang bekerja sama dengan kita. Tapi yang jelas, penghalang tujuanku tidak hanya satu"

"Tidak hanya satu?", ucap Haneul. Nada suaranya seakan terdengar tidak percaya.

"Ketua tim satu Divisi Pasukan Khusus, Ryu Hyunsik", direktur itu bersandar pada kursinya yang nyaman, "Kelompok mafia yang berpakaian serba hitam, dan juga kelompok pimpinan Im Jaebum. Ada tiga kelompok yang menghalangi jalanku saat ini. Ah iya, pihak polisi juga bisa dikatakan sebagai penghambat juga. Jadi empat hama yang sedang mengganggu"

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang