PAGE 16

157 26 5
                                    

"Kapten dipindahtugaskan tadi pagi"

"Hah? Kau serius?", tanya Kim Yiseul untuk memastikan apakan ucapan dari rekannya, Lee Junhyeok itu benar adanya.

"Iya", jawab Junhyeok, "Dia ingin aku menyampaikan salam. Dia mencarimu tadi pagi tapi kau sedang tidak ada"

Pantas saja, ketika Yiseul sampai di kantor polisi, ia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan kaptennya. Padahal, orang itu selalu berkeliling kantor divisi untuk mengawasi kinerja kami.

"Tapi...kenapa tiba-tiba sekali?", Yiseul masih penasaran dengan kepergian kaptennya secara mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

"Entahlah, dia tidak bilang alasannya. Petugas yang lain juga tidak menemukan ada masalah apapun. Sepertinya dia meminta surat rekomendasi untuk pindah"

"Jika diingat-ingat, kapten tidak bertahan lama di tempat ini", ucap Yiseul.

"Benar. Padahal dia bisa naik jabatan untuk menjadi kepala penyidik"

"Omong-omong, kapten pernah ditugaskan kemana saja?"

Junhyeok berpikir sejenak untuk menjawab pertanyaan itu, "Hmm, aku tidak begitu mengerti. Yang pasti kapten pernah menjadi anggota intel, lalu petugas di Ulsan dan Daejun"

"Anggota intel?", tanya Yiseul untuk memastikan kembali.

"Itu hanya cerita, jangan terlalu dipikirkan. Mungkin kau bisa membuang posisi ketua tim divisi dan mengisi kursi kapten sebentar lagi", ujar Junhyeok sambil berputar dikursi duduknya dengan santai.

Wanita itu lalu melemparnya dengan lembaran kertas sampah, "Jangan sembarangan kalau berbicara"

Junhyeok tertawa sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi dari kursinya yang nyaman, "Sepertinya aku harus pergi beli makanan untuk senior-senior di divisi kejahatan pembunuhan. Ada perampokan dini hari tadi yang menewaskan wanita pegawai bank"

"Sampaikan salamku", Yiseul lantas mengangguk dan memberi senyum simpati. 

Setelah temannya benar-benar pergi, Yiseul menggunakan telepon genggamnya untuk menghubungi seseorang.

"Halo?", tanya seseorang diseberang sana.

"Park Sungjin, ini aku Yiseul"

"Ada apa? Apa ada masalah?", tanya Sungjin sedikit cemas.

"Tidak ada. Aku ingin minta bantuan. Bisakah kau cari nama seseorang diarsip keanggotaan perusahaanmu?"

"Siapa?"

"Hwang Eunsang", kata Yiseul tegas, "Cari di tahun sebelum 2015"

"Baiklah, akan aku usahakan. Aku akan menemui dewan direkturku sebentar lagi"

Yiseul lalu teringat rencana-rencana mereka kedepannya. Mengenai penyelidikan tentang siapa penyerang dari perusahaan tempat Sungjin bekerja.

"Apakah tim investigasi baru sudah diputuskan?"

"Belum. Aku harus tutup teleponnya", kata Sungjin seraya menekan tombol lift dan mengakhiri percakapan mereka. 

---

Sungjin saat ini masih tetap setia bersama dengan seniornya, Ryu Hyunsik, untuk kembali menghadap dewan direktur Yoon Gunwoo. Mereka berdua ingin mengajukan tim untuk menindaklanjuti kasus penyerangan DAF. Tentu jika Sungjin dan Hyunsik dapat ikut serta dalam tim penyidik, mereka bisa leluasa dalam mencari siapa pelakunya.

Sungjin dan Hyunsik sudah duduk selama 30 menit demi menunggu kedatangan dewan direktur mereka. Akhirnya pintu kayu jati itu terbuka, menampilkan Yoon Gunwoo yang selalu dibalut setelan jas mewah dan mahal. Sama halnya dengan sekretarisnya yang mengekor kemana-mana, seakan tak pernah lepas. 'Kalau ingin bertemu dewan direktur, pastikan kau melihat Hwang Hana', bahkan orang-orang sempat berkata seperti itu.

JEWEL IN THE MIST [Day6 x Got7] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang