Hari ini, hari yang di tunggu-tunggu oleh nata akhirnya tiba. Hari dimana orang tuanya akan menikah lagi. Nata beserta dina, raman dan roy sekarang berada di KUA. Wajah mereka tampak bahagia.
Setelah semuanya selesai nata pulang beserta keluarganya. Nata masih menampilkan senyum lebarnya. Berbeda dengan roy yang hanya tersenyum tipis. Roy pulang dari luar kota kemarin, ia kaget mendengar berita tentang dina dan raman.
"Nata seneng deh kita bisa kumpul lagi" bisik nata kepada roy. Roy hanya menggapinya dengan senyum kecil.
Mereka sedang berada di dalam mobil. Raman dan dina duduk di belakang sedangkan roy dan nata duduk di belakang.
Perjalanan mereka hanya di isi keheningan. Sesampainya mereka di rumah. Roy berlalu masuk ke rumah dan langsung ke kamarnya. Tanpa berkata apa-ap roy berlalu pergi.
"Roy" lirih dina
"Biarin dia sendiri, pasti dia marah" jelas raman mencegah dina menghampiri roy
"Kenapa kakak marah?" tanya nata polos. Seharusnya roy senang keluarganya kembali kumpul. Tapi kenapa malah sebaliknya?
"Mamah baru kasih tau kemaren kalau mamah sama papah nikah" dina menangis karena merasa bersalah. Seharusnya dina memberi tau berita ini sebelumnya.
"Udah mah jangan sedih, biar nata yang susul ka roy" nata pergi menuju kamar roy.
Saat membuka pintu, nata melihat ros sedang meremas sebuah foto. Wajahnya tampak begitu marah, tangannya terkepal sampai memutih.
"Kak" paggil nata
Roy masih belum berbalik. Tangannya masih meremas foto itu. Nata yang tidak tau itu foto apa masih diam saja.
"Kak, aku tau kakak marah. Tapi kakak maukan maafin mamah? mamah dari tadi nangis terus kak" nata mendekati roy. Nata memegang lengan roy.
Roy menghela nafas kasar. Roy berbalik menghadap nata dan tersenyum.
"Iya, sekarang kita ke bawah"
Nata dengan senyumanya menarik roy ke ruang keluarga untuk menemui dina. Disana dina masih manangis di pelukan raman.
"Mah" cicit roy
Dina yang mendengar suara itu langsung memeluk roy.
"Maafin mamah sayang, mamah gak kasih tau sebelumnya...hiks.." ucap dina
"Iya mah, roy juga minta maaf. Seharusnya roy gak bersifat kekanakan. Karena mamah baru kasih tau kemarin. Seharusnya roy lebih bersifat dewasa"
"Terimakasih sayang"
Raman dan nata tersenyum melihat itu semua. Sekarang semuanya sudah baik-baik saja. Kakaknya tidak perlu ke luar kota untuk bekerja karena roy akan bekerja di perusahaan raman.
Apa ini mimpi? Gue gak nyangka semuanya kembali.~batin nata
~~~~~~~~~~
Nata berjalan dengan tergesa-gesa. Langkah kakinya sangat cepat. Nata melirik jam tangannya yang terus menerus. Ia sudah telat, hari ini nata sudah berjanji akan menjemput dika dari rumah sakit. Nata agak berlari di koridor rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
RandomKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...