HYT 13

1K 30 1
                                    

Sekarang nata sudah siap dan rapi. Nata menuruni anak tangga. Di bawah terlihat alfa sedang mengobrol dengan dina. Mungkin sudah l0 menit alfa menunggunya untuk bersiap.

"Ma" pangilan nata mengalihkan obrolan dina dan alfa.

"Eh, alfa itu natanya udah siap" ucap dina

"Iya tante, alfa izin. Mau ajak nata sebentar. Bolehkan??"

"Iya, tapi jam sembilan udah pulang ya" kata dina lembut. Namun di dalam katanya ada ketegasan untuk tidak membawa putrinya sampai malam.

"Iya tante, ayo ana"

Nata mengangguk, mereka berdua menyalimi dina. Mereka memasuki mobil menuju sebuah cafe. Sampai sekarang belum ada yang memulai pembicaraan.

Baru saja nata akan memasuki pintu cafe. Namun diurungkan niatnya. Disana nata melihat seseorang yang sampai sekarang belum ia lupakan.

Dika sedang berbicara dengan seorang gadis. Nata merasa pernah melihat gadis itu, namun dimana. Ya sekarang ia ingat,  itu adalah raisa pacar dika.

"Ana" panggil alfa membuat nata mengalihkan pandangannya.

"Y-ya"

"Kenapa gak masuk?" alfa menaikan satu alisnya.

"Emm...al kita pulang aja ya, gue lagi gak enak badan nih" ucap nata. Padahal nata baik-baik saja. Iya hanya ingin menghindar dari dika. Ia tak mau perasaan ini terbuka kembali setelah nata menutupnya rapat-rapat.

Alfa mengangguk. Mereka tidak jadi memasuki cafe. Dari dalam raisa melihat nata, amarah raisa tiba-tiba memuncak. Melihat orang yang membuat kerenggangan antara dirinya dan dika. Raisa meninggalkan dika dan berlari mengejar nata yang akan pergi.

Dika yang binggung mengapa raisa pergi begitu saja. Dika mengikuti raisa dari belakang lebih tepatnya ikut berlari.

"Heh, lo....kenapa lo gak pernah pergi dari dika"

"Maksudnya?" nata tak tau apa yang dibicarakan raisa. Sementara mereka berada di pinggir jalan. Alfa sedang mengambil mobilnya yang terparkir di depan cafe.

"Kenapa lo kembali hah, gara-gara lo dika putusin gue"  suara raisa meninggi

"Apa!! Terus hubungannya sama gue apa?? Gue sama dia gak ada apa-apa. Semuanya udah berakhir. Ngerti lo" nata mendorong bahu raisa dengan telunjuknya. Raisa tak terima, dengan kencang mendorong nata sampai ke jalan. Meskipun nata tidak terjatuh tapi sekarang nata berada di tengah jalan.

Dari kejauhan ada sebuah truk yang melintas. Mata nata membulat sempurna. Nata ingin berlari, namun kakinya serasa di lem. Tidak mau bergerak sama sekali. Truk itu makin mendekat. Nata memejamkan kedua matanya, sekarang nata pasrah.

Brukkkk

Alfa yang baru datang dengan mobilnya. Wajahnya pucat, melihat nata. Ingin segera menolong namun tak sempat, apalagi nata yang sudah pasrah. Alfa memejamkan matanya dan mendengar semua itu. Alfa tidak berani melihat nata tertabrak truk. Hatinya sakit, sebuah air mata lolos dari matanya.

Perlahan alfa membuka matanya melihat sekeliling. Alfa berjalan dengan lambat mencari sosok nata.

"ANA..." teriak alfa melihat seseorang yang ia lihat

Ada rasa senang melihat nata tidak tertabrak. Namun semua itu lenyap saat tau siapa yang menyelamatkan nata.

"Ana kamu gak pa-pa, apa yang sakit? Ayo ke rumah sakit" cemas alfa, alfa membantu nata berdiri.

Sedangkan dika sudah berdiri sendiri. Nata masih diam karena shok. Nata memeluk alfa dengan erat. Menangis sejadi-jadinya. Mengingat hal apa yang akan menimpanya.

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang