HYT 25

803 28 0
                                    

Alfa berangkat kesekolah dengan perasaan bahagia. Karena kemarin alfa bisa berbicara dengan nata. Ia sekarang membawa coklat sebagai kata maaf. Alfa tau di salah karena tidak menolong nata saat itu. Dengan yang alfa ke kelas nata.

Alfa mengedarkan pandangannya dan tidak melihat nata. Hanya ada teman nata yang sedang mengobrol. Sepertinya nata belum datang juga. Padahal bell sebentar lagi berbunyi.

"Bando merah!?" panggil alfa, ia lupa nama amel. Jadi ia memanggilnya bando merah.

"Gue!?" tunjuk amel kedirinya sendiri. Di kelas hanya amel yang memakai bando berwarna merah.

Alfa mengangguk tanda ia membenarkan ucapan amel.

"Apa??" amel itu mengidolakan alfa tapi karena alfa tidak mengingat namanya dan malah memanggilnya bando merah. Sungguh panggilan yang tidak bagus.

"Ana mana, ko belum datang?"

Amel mengangkat kedua bahunya. Ia juga tidak tau kenapa nata belum datang.

"Percuma gue tanya sama lo!!" alfa pergi dari kelas amel.

Amel hanya mendengus mendengar alfa.

Alfa kembali ke kelasnya, karena bell sudah berbunyi. Ia menghampiri temannya.

"Kenapa lo?? Muka lo ko kusut gitu?? Setrika sana biar gak kusut" celetuk rendi.

"Lo kira muka gue baju??" kesal alfa

"Menurut gue sih iya" erik meletakan tangannya di dagu seperti sedang berfikir.

Sedangkan rendi sudah tertawa terbahak-bahan. Dan fatan, seperti biasa ia menghiraukan mereka.

"Sialan!! Bang bantuin gue!!" ucap alfa dengan wajah memelas.

"Apa!??" tanya fatan.

"Buat mereka berhenti ketawa!! Gue lagi pusing, masa lo tega sama adek sendiri " alfa menunjuk mereka yang masih tertawa.

"Hm" satu kata itu membuat erik dan rendi semakin tertawa kencang.

Hahahahahah...

Alfa ingin sekali melempar fatan. Abang macam apa itu???

"Asal lo tau ya, fatan itu ada di pihak kita" ucap erik bangga. Rendi hanya menganggukan kepalanya.

"Yang bener bang? ko bisa?? Alah gue gak percaya!! Pasti lo bohongin gue" alfa melipat kedua tanggannya di dada. Mana mungkin seorang fatan akan mau di perintah dan bergabung dengan mereka.

"Gak percaya?? Tanya aja sama orangnya!!" rendi menunjuk ke arah fatan.

Alfa menatap fatan minta penjelasan. Fatan menatap mereka dengan wajah bosan. Kapan drama ini berakhir?? Ia sangat muat harus berada dia ntara dua orang ini dan adiknya yang somplak.

Tanpa mengucapkan apapun fatan berpindah tempat duduk. Ia berganti tempat dengan tino. Tino sih nurut, karena mereka semua segan sama fatan tapi gak sama alfa.

"Ya tuhan kenapa gue gini amat. Punya temen somplak, punya abang cuek dan sekarang gebetan gue gak tau kemana?? Alfa punya salah apa...sampe kaya gini" ucap alfa dramatis. Apalagi tangan kanannya memukul dadanya. Bisa dikatakan alfa memang lebay.

"Salah lo banyak wahai alfa" ucap erik mengikuti alfa. Dia sangat dramatis.

"Emang salah alfa apa aja?? Ko banyak??" Membuat alfa dan erik berwajah datar.

Mereka berdua duduk di tempat masing-masing. Rendi menggaruk tengkuknya sendiri yang tidak gatal. Apa ia salah bertanya??

~~~~~

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang