HYT 39

581 19 0
                                    

Amel tidak sengaja melihat erik keluar dari rumah sakit. Rumah Amel memang melewati Rumah sakit. Jadi, wajar jika ia bisa tau semua itu. Amel segera menghentikan mobilnya. Ia keluar dan berlari ke arah erik.

"ERIK....!!!!" teriak amel. Membuat semua orang melihat ke arahnya.

"Loh Amel, ngapain disini?" tanya erik.

"Seharusnya gue yang tanya. Lo ngapain di sini??" tanya amel dengan memicingkan matanya.

"Em..gu-e...gue??..."

Erik bingung harus jujur atau bohong. Fatan bilang tidak boleh ada yang tau selain mereka bahwa alfa ada di rumah sakit.

"Apa!?" tanya amel. Amel menglipat tangannya di dada. Ia memutari erik yang diam.

"Gu-e..itu gue abis jenguk nenek gue yang lagi sakit" bohong erik.

"Bohong!!" Amel menunjuk ke arah erik.

"Gak, gue gak bohong" elak erik.

"Udah deh rik jujur aja" desak Amel.

"Ok, gue jenguk Alfa"

"Alfa? Emang Alfa kenapa?" tanya Amel.

"Dia kecelakaan, baru sekarang dia bangun. Udah dulu mel gue buru-buru"

Erik berlari menghindari Amel. Erik tidak mau amel bertanya lebih banyak.

Amel diam. Ia termenung dengan ucapan erik. Sekarang ia tau alasan Alfa yang tiba-tiba menghilang.

Amel melihat ke arah Rumah Sakit. Ia melangkah kakinya ke dalam. Lalu menanyakan dimana ruangan Alfa. Amel langsung melangkah ke sana setelah mendapatkan apa yang ia inginkan.

Amel mengetuk pintu ruangan Alfa. Setelah itu ia masuk ke dalam ruangan. Alfa tampak kaget dengan kedatangan Amel.

"Lo...bukannya temen ana ya?" tanya Alfa.

"Iya, gue mau ngomong sama lo Al" ungkap Amel. Ia berjalan mendekati Alfa.

"Apa?" tanyanya.

"Ini tentang Nata,...em maksudnya Ana. Sebelum itu gue mau tanya sesuatu sama lo sebelum gue bilang semuanya" Amel menatap Alfa dengan serius.

"Tanya apa? Jangan bertele-tele. Langsung aja!" Alfa penasaran dengan ucapan Amel.

"Apa lo cinta sama Nata maksud gue Ana?"

"Lo bisa liat sendiri" kata Alfa yakin.

Amel menganggukan kepalanya.

Amel bercerita tentang Nata yang semakin berubah setelah ayahnya meninggal. Ia meminta bantuan Alfa untuk membuat Nata ceria. Amel tidak bercerita tentang Nata secaya menyeluruh.

Amel yakin suatu hari nanti Alfa akan tau sendiri dari Nata secara langsung. Amel juga menghormati privasi nata yang tidak mau diketahui orang lain.

~~~~~

Keesokan harinya. Nata sudah mulai kesekolah. Dia memakai jaket tebal pada cuaca yang panas. Ia ingin menyembunyikan lukanya sebelum hilang.

Nata selalu melukai dirinya sendiri. Tapi setelah ia sadar, nata mengobatinya. Nata seperti biasa duduk di kelasnya. Tanpa memandang setiap orang membicarakannya saat lewat.

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang