HYT 49

583 25 1
                                    

'Kayanya gue semaki jatuh
Jatuh cinta sama dia'

~Anatasya Andika Wijaya~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Nata kembali tinggal di rumahnya. Kondisi dina membuat Nata khawatir.

Nata meminta Alfa untuk tidak menjemputnya. Nata akan berangkat sekolah sendiri.

Nata sekarang sudah memakai seragam. Bahkan tampilannya sudah seperti dulu. Membuat dina terasa bahagia melihat putrinya.

"Mama suka kamu tampil seperti ini" kata dina yang berjalan dengan kursi roda. Sekarang dina ada di luar kamar Nata.

Nata yang sedang berkaca sedikit kaget mendengar dina.

Nata berbalik, lalu berjalana ke arah dina. Nata memeluk dina dengan erat.

"Siapa yang rubah kamu sayang?" tanya dina sambil mengusap lembut rambut Nata.

"Gak ada yang rubah Nata. Nata yang ingin rubah tampilan Nata seperti dulu!" Nata melepaskan pelukannya.

"Gak mungkin, pasti ada seseorang kan? Ngaku sama mama. Mama tau ko"

Perkataan dina membuat Nata ingat akan Alfa.

Dina yang melihat Nata tersenyum bahagia apalagi di pipinya agak merah. Mungkin Nata malu.

"Nata berangkat ya mah"

Nata langsung salim kepada Dina. Tidak ingin ditanya apapun tentang perubahannya. Nata malu, sangat malu.

Dina hanya bisa geleng-geleng kepala melihat ke arah Nata.

Dina sebenarnya sudah bisa berjalan. Namun belum bisa jalan lebih lama. Jadi kemanapun membawa kursi roda.

Bahkan ada dua kursi roda. Yaitu di lantai satu dan di lantai dua.

Nata berangkat ke sekolah dengan mobilnya. Nata keluar dari mobil banyak orang yang memerhatikan.

Dulu nata memang banyak yang menyukai hanya saja karena sikapnya itu banyak orang yang tidak suka.

Berbeda dengan sekarang, Banyak yang suka dengan Nata. Apalagi Nata ramah, baik, cantik pula.

Kalau dulu, galak, cuek, bad girls, meskipun cantik tapi keluar masuk ruang bk.

Nata menghentikan langkahnya untuk masuk ke kelas. Bukan karena kelas sudah di mulai tapi karena Amel berdiri di depan pintu menghalangi Nata.

"Na" panggil Amel lirih.

"Minggir!" kata Nata ketus. Nata menerobos masuk kelas.

"Gue seneng liat Nata yang dulu" ucapan Amel menghentikan langkah Nata

"Gue gak seneng liat lo"

Nata mengepalkan tangannya. Nata tau ucapannya keterlaluan. Namun Nata masih belum bisa memaafkan Amel.

Nata tidak mau Amel terluka karena Roy. Tapi bayangan kemarin membuat amarah Nata tidak menjadi-jadi.

Pasti keadaan Roy lebih sulit karena di tinggal ayahnya dari kecil. Nata sekarang mulai menyadarinya.

Kepalan tangan tersebut mulai hilang. Nata kembali tenang.

Amel memeluk Nata dari belakang. Ia sangat merindukan sahabatnya.  Nata terdiam bahkan tadi sangat terkejut dengan Amel.

"Maafin gue Na,  hiks...hiks....jangan hindarin gue lagi. Gue gak bisa liat lo terus hindarin gue. Gue udah putus sama dia Na. Gue lebih milih lo sebagai sahabat gue Na. Gue gak mau lo pergi lagi. Hiks...hiks...hiks....hiks..."

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang