HYT 24

780 25 0
                                    

"Namanya Araisabilla"

Deg

"Mungkinkah" batin nata

Apakah pendengarannya salah?? Nama itu, nama seorang gadis yang telah menghancurkan hidupnya.  Nata menepis semua pemikirannya. Bisa saja dia adalah orang lain yang berbeda.

"A-pa pang-gilannya ra-isa??" tanya amel terbata.

Amel tau perjalanan nata. Ia tau bagaimana kehidupan nata selama ini. Amel hanya memastikan bahwa yang ia maksud adalah raisa yang ia kenal atau bukan? Amel tau nama lengkap raisa.

"Bukan, panggilannya Ara"

Amel dan nata menghela nafas lega. Ternyata apa yang mereka pikirkan salah. Tapi amel masih penasaran, bisa saja ia punya nama kecil.

"Oh iya, A-ra sekolahnya dimana?" tanya amel lagi.

"Udahlah mel gak perlu sampe nanya nama sekolahnya juga" dengan mendengar namanya saja nata tau bahwa ia bukanlah raisa yang ada dipikirannya.

"Ya gue kan pengen tau"

"Hm.."

"Udah, kenapa kalian pada ribut sih. Ara sekolah di SMA Bintang" kata yola dengan santai.

Tubuh amel dan nata tegang. Ia tidak menyangka bahwa Ara itu adalah Raisa. Amel langsung berdiri sambil menggebrak meja.

Brakkk

"Apa?? SMA Bintang" teriakan amel membuat semua siswa-siswi melihat ke arah meja mereka.

"Iya" yola tidak tau bahwa amel akan begitu kaget mendengar sepupunya sekolah di SMA Bintang.

Bahu amel jatuh, ia duduk dengan lemas. Tangan amel terkepal, ia sangat membenci raisa  dan juga dika. Karena ulah mereka natanya berubah. Nata sahabatnya pergi meninggalkannya selama 3 tahun. Amel tidak bisa menerima ini. Pintu hatinya sekarang tertutup oleh kebencian yang teramat dalam.

"Kenapa??" tanya yola binggung

Sebelum amarah amel keluar. Nata segera memeluknya dan mengusap pundaknya. Namun amel memberontak sehingga pelukan nata lepas.

"Kenapa?? Lo bilang kenapa?? Lo tau gak gue benci sama sepupu lo. Gara-gara dia nata gue pergi, nata gue berubah dan lo tau gak?? Kemarin yang nyulik nata siapa?? Raisa atau ara sepupu lo!! Dia mau celakain sahabat gue!! Hiks...hiks...hiks...gue benci dia termasuk lo" amel pergi keluar kelas.

Yola sudah menangis dan nata dia hanya diam menyaksikannya. Ia tidak tau apa yang harus dilakukan. Nata tau bagaimana perasaan amel. Ia dan amel sudah sejak kecil bersahabat. Bahkan mereka seperti saudara kandung. Mereka mempunyai ikatan batin yang sangat kuat.

Nata ingin mengejar amel, tapi amel tidak akan mau mendengarnya saat sedang marah. Nata akan menghampiri yola tapi bayang-bayang wajah raisa terlintas di depannya. Ia juga sangat membenci gadis ular itu. Tapj ia tidak membenci yola sama sekali.

"La" panggil nata pelan. Nata memegang pundak yola yang bergetar. Ia menangis sampai bersedu-sedu.

"Pergi nat!! Gue gak mau lo tambah menderita dengan temenan sama gue. Lo ingetkan gimana jahatnya sepupu gue. Lo berhak benci gue nat!!" yola menepis tangan nata.

"La gue gak pernah benci sama lo" jelas nata

"Gue gak mau denger nat. PERGI!!"

Nata pergi meninggalkan kelas. Padahal 5 menit lagi bell akan berbunyi. Tapi ia tidak memikirkannya. Nata malah pergi meninggalkan kelas.

~~~~~

Langkah nata membawanya ke taman belakang. Nata tidak tau apa yang harus di perbuatnya. Nata hanya memandang lurus dengan tatapan kosong.

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang