HYT. 4

1.9K 56 0
                                    

Ketika gue ingin menghindar tapi kenapa banyangan lo selalu ada? Selalu ada di otak gue?

~Anatasya andika wijaya~

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sudah dua jam nata terjebak di ruang musik bersama alfa. Nata ingin cepat keluar dari ruangan ini, apalagi ada alfa. Keinginan nata semakin kuat untuk keluar. Sedangkan alfa masih santai duduk sambil mendengarkan musik.

Nata meninggalkan handphonenya di tas. Sedangkan alfa sudah menelpon sahabatnya. Namun tak kunjung datang itu karena mereka masih terjebak pelajaran guru kiler. Mana berani mereka keluar untuk menolong alfa.

"Ini semua gara-gara lo" tunjuk nata kepada alfa. Ia sangat kesal, kalau saja alfa tak menutup pintunya pasti tak akan terjadi seperti ini

"Kenapa nyalahin gue? Gue juga gak tau bakal kayak gini" jawab alfa ketus. Memang ini semua salahnya tapi ia enggan untuk mengakui semua itu.
 
Flashback on

"Caramel gue mau ke ruang musik, lo mau ikut"

"Lo jangan panggil gue caramel, nama gue amel nat" ucapnya cemberut " Gue laper, gue mau ke kantin aja" jawabnya.

"Nanti lo bawain gue siomay dan jus strawbery ke kelas ya"

"Iya"

Setelah percakapan tadi nata melangkah kakinya ke ruang musik. Ia ingin bermain piano atau gitar. Saat pikirannyasedang kacau nata terbiasa memainkan alat musik. Karena menurutnya musik itu tenang. Membuat nata melupakan masalahnya sejenak.

Nata masuk ke ruang musik itu. Menuju tempat duduk di hadapan piano baru saja akan memaikan tapi.

Brukkk

Suara pintu si tutup dengan kencang. Nata menoleh siapa pelakunya. Ternya dia adalah alfa, yang masuk ke ruang musik dan menutupnya.

"Untung gue selamet dari si sisil" alfa mengelus dadanya lega.

"Ngapain lo di sini" bentak nata membuat alfa terlonjat kaget

"Astagfirullah al'adzim, lo bikin gue kaget"

"Ngapain lo disini?" ulang nata"pergi sekarang dari tempat ini"

"Ya gue pergi" alfa sangat malas berdebat dengan nata, ia membuka knop pintunya tapi macet.

Alfa terus mencoba lagi dan lagi namun gagal."buka pintu aja gak bisa, dasar lemahh"ejek nata menghampiri alfa. Nata berusaha membuka pintu namun tak bisa.

"Buka pintu aja gak bisa, dasar lemah" alfa memutar balikan ucapan nata sendiri sambil terkekeh.

Sedangkan wajah nata merah karena kesal dan malu atas ucapannya tadi.

"Gak usah ketawain gue, terus ini gimana?" tanya nata, ua tak ingin terkurung di sini apalagi bersama alfa. Alfa mengangkat kedua bahunya tak tahu. Sebuah ide muncul di otaknua, yaitu alfa menghubungi temannyaa dan memberitahu bahwa ia terjebak di ruang musik.

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang