'Butuh usaha dan perjuangan.
Untuk mengingat semuanya'~Alfa Antarik Putra~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sesuai kesepakatan disinilah Alfa berada. Alfa berada di rumah Rendi. Kenapa bisa disana?
Demi mengingat apa yang telah ia lupakan. Erik dan Rendi membantunya mengingat kembali.
Karena dulu mereka sering main di rumah Rendi. Erik dan Rendi sudah mendengar penjelasan Alfa.
"Lo tau gak Al, di sini nih pas lo naik pohon bareng Rendi dan gak bisa turun" jelas Erik
Alfa berusaha mengingatnya. Tapi tidak ada gambaran apapun. Meskipun seperti tidak asing dengan tempatnya.
"Nah gara-gara itu juga gue di hukum sama abi, untungnya Fatan pinter, dia bawain tangga. Jadi kita bisa turun deh" kata Rendi mengingat bagaimana abi menghukumnya.
Teman bandel Rendi ya Alfa. Erik hanya akan jadi penonton saja.
"Udah nasib itu. Syukurin aja. Hahaha...." tawa Erik.
Alfa masih tidak ingat. Dengan apa yang mereka bicarakan.
"Gue masih gak inget. Ada yang lain?" tanya Alfa.
Erik dan Rendi saling pandang. Kemudian mereka berdua menarik Alfa bersamaan.
Alfa pasrah saja dengan kelakuan mereka berdua.
"Nih coba liat, pahami dan inget!" Rendi memberikan sebuah Album Foto.
Banyak foto kenangan mereka dulu. Alfa merasa aneh. Perasaannya jadi sedih melihat foto tersebut.
Alfa telah banyak melupakan semua kenangan dengan mereka. Kemarin Alfa sedikit melihat bayangan ketika melihat foto Fatan.
Kenapa sekarang tidak? Alfa ingin cepat ingat semuanya.
"Gue sedeket itu ya sama kalian?" tanya Alfa
"Lo belum inget juga Al?" tanya Erik kecewa.
Alfa menggeleng dengan sedih. Rendi menghela nafas.
Ia menjelaskan asal mula foto mereka dengan semangat. Erik masih terdiam melihat bagaimana antusiasnya Rendi.
Sedangkan Alfa memcoba mengingatnya dan memerhatikan apa yang Rendi ucapkan.
Memang tidak mudah mengingat apa yang telah hilang.
"Ini pas ultanya si erik. Kita ceburin dia di empang. Untung gak dalem kalo gak udah tenggelem. Apalagi banyak ikannya lagi. Pasti erik di cium ikan. Hahaha...gara-gara kita ceburin dia marah. Tuh liat aja mukanya!"
Tunjuk Rendi pada foto Erik yang cemberut.
"Ide siapa? Ceburin Erik ke empang?" tanya Alfa.
Seketika Rendi dan Erik terdiam.
"Ide lo Al. Emang susah ya buat lo inget kita" lirih Erik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
RandomKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...