HYT 18

828 25 2
                                    

Nata berjalan di koridor sekolah dengan santai. Banyak siswi yang berbisik-bisik tentangnya. Apalagi tentang nata yang suka seenaknya sendiri. Membuat banyak yang tidak suka padanya. Apalagi berita tentang kedekatan nata dengan alfa.

Sisil yang mendengar itu merasa geram. Sisil memang tidak berangkat sekolah karena liburan bersama keluarganya. Karena itu nata tidak tau tentang sisil.

"Lo tau gak, sisil udah sekolah lagi"

"Wah bakal seru nih!"

"Apalagi kalau sisil tau ana dekat sama alfa"

"Pasti ana abis deh"

Nata menghiraukan bisikan mereka. Nata tidak peduli dengan yang namanya sisil. Nata berjalan ke kelasnya.

Sebenarnya sisil kemarin ke sekolah. Namun ia langsung pulang kembali. Entah karena apa. Tapi beritanya baru menyebar sekarang. Sisil masuk pada saat bell masuk. Pada saat itu semua siswa siswi sudah berada di kelas. Jadi, hanya teman sekelasnya yang tau.

Nata sampai di kelasnya. Seperti biasa amel sedang bergosip ria dengan yola. Nata memutar bola matanya jengah melihat kelakuan mereka setiap hari. Apa tidak ada satu hari saja tanpa menggosip?

"Wah si sisir ompong dateng lagi di sekolah" ucap yola. Yang dimaksud yola adalah sisil.

Seorang gadis cantik tapi tak secantik wajahnya. Gadis yang kejam dan bertidak apapun demi mendapatkan alfa. Banyak orang sering menyebutnya dengan sebutan sisir ompong atau nenek lampir.

"Tau nih, seharusnya si nenek lampir itu gak dateng lagi" balas amel

"Lo tau gak?" tanya yola

"Apa?" tanya amel penasaran

"Kemarin gue denger tuh si sisir masuk kelas tapi langsung pulang" ucap yola serius

"Emang kenapa? Kan terserah tuh nenek lampir. Gue gak peduli" kata amel  judes

"Beredarnya si sisir ompong itu liat alfa sama cewek di kantin" ucap yola.

Uhuk uhuk uhuk

Nata yang sedang minum terbatuk. Ia kaget mendengarnya, apalagi saat di kantin yang bersama alfakan dirinya.

"Wah, terus tuh cewek di apain?" tanya amel

Kalau sudah bergosip amel menghiraukan nata. Seperti tadi amel tidak bertanya kenapa nata tersedak. Ia tampak acuh apabila berita yang ia dengar sangat menarik.

"Gak tau, kata kelas sebelah sih dia pergi gitu aja" kata yola dengan nada tidak percaya. Mana bisa seorang sisil membiarkan orang lain mendekati alfa?

"Gue gak yakin dia pergi gitu aja" kata amel sambil mengetuk-ngetukan jarinya di kepala. Ia tengah berfikir apa yang akan di lakukan sisil nantinya.

"Pasti dia rencanain sesuatu deh. Gue kasian sama ceweknya. Pasti dia nasibnya sama kaya yang lain" yola membayangkan setiap siswi yang keluar sekolah akibat sisil. Yola melihat wajah mereka yang ketakutan.

Wajahnya pucat saat mendengar ataupun melihat sisil. Seakan dia adalah malaikat pencabut nyawa yang ditakuti semua orang.

Baru saja amel ingin membuka suaranya. Namun seorang guru masuk ke kelas. Mereka segera menghadap ke depan.

Sedangkan nata mendengar semua pembicaraan yola dan amel. Bukannya takut nata malah bersikap santai dan tidak peduli.

~~~~~

Nata di seret amel untuk pergi ke kantin. Padahal nata ingin sendiri di kelas sambil mendengarkan musik. Mau tidak mau nata mengikuti keinginan amel.

Hati Yang TerlukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang