Dika pergi terlebih dahulu dari taman. Ia baru menemui seseorang. Dika tersenyum senang, ia kira abangnya akan menolak semua rencana yang telah ia rencanakan sejak awal. Yaitu menghancurkan keluarga wijaya.
Ternyata di balik sifat diam dan penyayang. Abangnya telah berbuat lebih dari yang di bayangkan dika. Dika mencari mobilnya di parkiran rumah sakit.
"Dika!!" kata nata tidak yakin. Apa ia benar melihat dika bukannya dika keluar negri. Nata mengucek matanya. Dan dika menghilang dari pandanngannya.
Nata menggelengkan kepalanya. Nata fikir bahwa ia hanya seseorang yang nata salah liat. Orang yang nata kira dika.
Nata kembali ke ruangan ibunya. Ia meninggalkan ponselnya di sofa. Nata kembali melangkahkan kakinya ke rumah sakit.
Nata membuka pintunya perlahan. Ia terkejut melihat bang ardi datang.
"Bang ardi mau jenguk mamah nata?"
Ardi menggelengkan kepalanya.
"Gak juga, tadi ketemu roy ditaman. Terus sekalian jenguk tante"
"Emang bang ardi ngapain disini?"
"Tadi ada urusan sebentar" ucapnya
"Roy gue pamit ya. Gue gak bisa lama-lama" ardi melirik jam tangannya.
"Iya gak papa, thanks udah mampir" kata roy
Ardi pergi keluar dari ruangan. Nata mengambil ponselnya yang berda di dekat sofa.
"Ada apa nata? Ko balik lagi?" tanya roy
"Ponsel nata ketinggalan"
Nata sangat berbeda dengan keluarganya. Semua orang mengenalnya gadis cuek, dingin dan sombong padahal nata akan berubah saat bersama keluarganya. Ia kembali ke sifat aslinya saat bersama keluarganya.
~~~~~
Nata berangkat sekolah dengan lesu. Jujur saja ia ingin bersama ibuny. Tapi roy melarang nata. Nata merasa ada sesuatu yang ganjil. Nata tidak tau apa itu.
Sedangkan dari arah belakang alfa berlari kecang menyusul nata yang di depan.
"Ana" panggil alfa.
"Ana" panggilnya sekali lagi.
"Tau gak na? Kemarin motor gue banya bocor. Untung aja gue udah anterin lo dengan selamat sampai tujuan"
"Ana, kantin yuk. Temenin gue sarapan. Gue belum sarapan nih" alfa berjalan mundur menghadap ke nata.
"Jawab dong na" desak alfa. Dari tadi alfa sudah banyak ngomong. Tapi nata tidak meresponnya sama sekali.
"Males" nata mempercepat langkahnya.
"Ayo dong na. Masa lo tega gue kelaperan"
"Gak peduli" kelas nata sudah ada di depan. Nata langsung masuk ke kelas. Ia menghiraukan alfa.
Alfa berjalan lesu ke kasnya. Kelas mereka bersebelahan jadi tidak jauh. Alfa sengaja tidak sarapan agar ia bisa sarapan di temani nata. Alfa merasa heran dengan nata. Sifatnya selalu berubah-ubah.
Membuat alfa menghela nafas lelah. Dari arah belakang erik dan rendi merangkul alfa. Membuat alfa yang melamun terlonjak kaget.
"Ngagetin gue aja. Untung gue gak punya riwayat penyakit jantung"
"Alhamdulillah" ucap rendi
"Kenapa lu?" tanya erik heran, dengan rendi.
"Kan gue bersyukur alfa gak punya penyakit jantung. Kata babeh gue, gue harus bersyukur atas semuanya" terang rendi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
Ngẫu nhiênKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...