Jika kau adalah takdirku
Pasti kita akan bersatu
Jika kau bukan takdirku
Aku harap kau bisa ditakdirkan untukku~Anatasya Andika Wijaya~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dika pagi-pagi sudah berada di rumah Nata. Pakaiannya sudah rapih.
"Pagi tante. Natanya mana?" tanya Dika.
"Kamu tumben pagi-pagi udah disini? Natanya masih tidur. Bagunin aja!"
"Hehehe...ada perlu sama Nata" kata Dika sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Dika langsung berlari ke arah kamar Nata. Sekarang keluarga Dika dan Nata sudah layaknya saudara.
Tok....tok....tok...
Tidak ada sautan sama sekali. Pasti benar, Nata masih tidur. Dika berusaha membuka pintunya. Ternyata pintunya tidak dikunci.
Nata sedang tertidur sambil memeluk guling. Rambutnya sudah berantakan.
"Anak perempuan jam segini masih tidur" Dika menggelengkan kepalanya.
"Na bangun na, bangun.....!" Dika mengguncang tubuh Nata.
"Hm...." gumam Nata. Nata masih menutup matanya.
"Ya ampun, belum bangun juga!"
Dika terus mengguncang tubuh Nata. Akhirnya Nata membuka matanya juga.
"Apaan sih dik. Pagi-pagi udah ganggu!"
Nata berusaha untuk duduk sambil membuka matanya.
"Lo punya janji sama gue!" kata Dika
"Janji apa?" tanya Nata santai.
"Pasti lupa nih, lo kan mau temenin gue ke ulta mantan" kata Dika.
"Oh iya, terus ngapain lo pagi-pagi kesini?" tanya Nata.
"Mau ngajak belanja buat nanti malem"
"Oh ultanya sekarang"
Dika menganggukan kepalanya. Nata malah tidur lagi.
"Na bangun, ini tidur lagi" kata Dika.
"Masih ngantuk" jawab Nata enteng
"Yaelah Na, bangun na. Entar gue beliin apa aja yang lo mau" bujuk Dika
Nata langsung membuka matanya. Kemudian duduk menghadap arah Dika.
"Bener ya!!! Apa aja"
"Iya" kata Dika.
Nata loncak dari tempat tidur. Ia segera masuk ke kamar mandi.
"Abis deh duit gue!" kata Dika dengan lesu.
~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
RandomKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...