Mana yang benar dan mana yang salah?
Semuanya mulai terungkap
Seiring berjalannya waktu.~Anatasya Andika Wijaya~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pesta ulang tahun yang cukup meriah. Nata dan Dika telah sampai tepat waktu.
Dika mencari siapa yang sedang ulang tahun. Andin orang yang sedang Dika cari.
Andin memakai gaun biru. Andin sangat cantik. Dika akhirnya menemukan Andin.
Andin sedang berbincang dengan temannya. Dika melihat ke arah Nata.
Nata sedang melihat bagaimana pestanya. Cukup mewah dan indah.
"Na, ayo. Gue kenalin sama Andin"
Nata menganggukan kepalanya. Mereka berdua berjalan ke arah Andin.
Nata memegang kado untuk Andin. Ketika mereka berhenti di depan Andin. Senyum Andin hilang.
Andin menatap datar pada Dika dan Nata.
"Andin, selamat ulang tahun" Dika mengulurkan tangannya. Andin membalasnya.
"Terima kasih" kata Andin.
"Na, kasih kadonya!" kata Dika pelan kepada Nata di samping Dika.
"Oh iya, Andin selamat ulang tahun. Ini kado dari Dika" kata Nata.
Andin menerima kado yang di berikan Nata.
Seseorang menghampiri mereka. Dia membawa sebuket bunga dan sebuah kado.
"Andin!" teriaknya.
Dika dan Nata menoleh ke arah suara tersebut.
"Andin ini buat kamu. Selamat ulang tahun Andinia" katanya sambil menyerahkan buket bunga dan kado.
"Ya ampun, makasih heri. Bunganya cantik" kata Andin sambil tersenyum.
Hal itu membuat Dika tidak suka. Nata hanya menjadi penonton di antara mereka.
"Andinia happy birthday. Adikku udah besar ya!" abam berlari ke arah Andin dan menyingkirkan heri.
Heri hampir saja terjatuh. Untung saja Heri mampu menahannya.
Abam memeluk Andin. Heri tampak tidak suka dengan perilaku Abam, begitupun Dika.
Nata mulai bertanya-tanya siapa Heri dan Abam bagi Andin.
"Abam" panggil Nata
Abam menoleh ke arah Nata. Abam semakin bahagia melihat Nata.
"Ana. Ngapain ada disini. Sini gue kenalin sama bokap dan nyokap gue" Abam menghampiri Nata.
"Ngapain lo ngajak ngajak Nata?" tanya Dika.
"Nata? Ini tuh Ananya abam!" kata Abam menarik Nata.
"Eh...lo jangan pegang pegang Nata!" Dika memelototi Abam.
Andin menatap Dika dan Abam yang masih berdebat.
Kemudian Andin melihat ke arah Nata. Siapa dia? Kenapa Dika dan Abam memperebutkannya?
"Udah kalian jangan berantem. Jangan ancurin ultanya Andin!" Nata melepaskan tangan Abam yang ada di tangan kanannya.
Sedangkan Dika memegang tangan kiri Nata. Nata juga melepaskannya.
"Andin maafin Abam ya. Sini abam kenalin sana Ana. Ini Ana yang abam ceritain kemarin!" kata Abam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati Yang Terluka
RandomKetika hati yang terluka karena cinta. Bukan mulut yang bicara melainkan air mata yang meluncur begitu saja. Anatasya andika wijaya gadis polos yang berubah karena penghianatan dan perpisahan kedua orangtuanya. Ia merasa hidupnya sebatangkara. Ketik...